Darilaut – Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Khairun saat ini sedang mengembangkan penelitian genetik gastropoda yang hidup di sumber air panas bumi pada suhu 50 derajat Celcius.
Pelacakan genetik ini berada di pesisir Jailolo, kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara.
“Gastropoda ini dapat hidup di suhu 50 derajat Celcius, kami ingin melihat seperti apa genetika spesies ini,” kata Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Khairun Dr Abdurrachman Baksir, salah satu peneliti.
Gastropoda yang biasa disebut siput atau keong termasuk dalam filum moluska. Spesies yang diteliti Telescopium telescopium.
Biasanya siput ini hidup di hutan mangrove. Mangrove adalah tumbuhan yang hidup di pesisir atau air payau.
Di Jailolo, tempat sumber air panas, mangrove dan siput dapat bertahan hidup hingga suhu 50 derajat Celcius.
“Ini yang kami teliti bagaimana genetika siput yang hidup di sumber air panas,” ujar Baksir yang juga Wakil Direktur II program pascasarjana Universitas Khairun.
Siput ini hidup di daerah peralihan air panas yang ditumbuhi mangrove ke arah laut.
Penelitian ini dilakukan Baksir bersama Irmalita Tahir, M.Si dengan judul “Karakteristik Genetik Populasi Gastropoda (Telescopium telescopium) pada Lingkungan Air Panas Bumi di Pesisir Jailolo Kabupaten Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara.”
Komentar tentang post