Darilaut – Di tengah penyebaran misinformasi, disinformasi, dan ujaran kebencian dengan volume, kecepatan, dan viralitas yang belum pernah terjadi sebelumnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meluncurkan Prinsip Global untuk Integritas Informasi.
Apalagi, risiko baru yang berasal dari teknologi kecerdasan artifisial atau buatan (AI). Hal ini telah menjadikan penguatan integritas informasi sebagai salah satu tugas mendesak saat ini.
Prinsip-Prinsip Global PBB tersebut hasil konsultasi luas dengan Negara-negara Anggota, sektor swasta, pemimpin pemuda, media, akademisi, dan masyarakat sipil.
Prinsip Global PBB untuk Integritas Informasi; Rekomendasi untuk Aksi Multi-pemangku Kepentingan atau ”United Nations Global Principles For Information Integrity; Recommendations for Multi-stakeholder Action” mencakup sejumlah hal yang berhubungan dengan informasi.
Kemajuan teknologi dalam beberapa dekade telah merevolusi komunikasi, menghubungkan individu dan komunitas dalam skala yang belum pernah terpikirkan sebelumnya, dan menghadirkan peluang yang tak tertandingi dalam penyebaran pengetahuan, pengayaan budaya, dan pembangunan berkelanjutan.
Dalam banyak hal, telah meningkatkan ambisi untuk integritas ekosistem informasi—di mana kebebasan berekspresi dinikmati sepenuhnya dan informasi yang akurat, dapat diandalkan, bebas dari diskriminasi dan kebencian, tersedia bagi semua orang dalam lingkungan informasi yang terbuka, inklusif, aman dan terjamin.