Darilaut – Sebanyak 1.061 ekor burung-burung air tercatat dalam pemantauan Balai Taman Nasional Kutai yang mengikuti kegiatan Asian Waterbird Census.
Pemantauan burung air ini bertujuan untuk mengetahui populasi burung air yang terdapat di Taman Nasional Kutai dan sekitarnya. Selain itu, kegiatan ini sekaligus untuk memantau kondisi habitat burung air tersebut.
Jumlah burung air yang paling dijumpai jenis kuntul kecil (Egretta garzetta). Dalam pemantauan ini berhasil dijumpai 24 jenis burung air, termasuk beberapa jenis burung migran.
Data burung air ini selanjutnya disampaikan kepada Wetland Internasional Indonesia selaku koordinator pelaksanaan Asian Waterbird Census.
Kegiatan tahun ini merupakan yang ke-5 diikuti Pengendali Ekosistem Hutan Balai Taman Nasional Kutai. Pemantauan burung air tahun 2021 dilakukan di 11 lokasi.
Masing-masing di ex lapangan golf PT Pertamina Sangkima, persawahan Sangkima, persawahan Teluk Lombok, pantai Teluk Lombok, Sungai Nipah, rawa Sangatta Selatan, persawahan Sangatta Selatan, Telaga Bening Teluk Pandan, Lengadai, Bontang Mangrove Park, dan Guntung.
Kegiatan Asian Waterbird Census 2021 berlangsung selama bulan Januari hingga Februari 2021.
Melalui kegiatan ini Balai Taman Nasional Kutai bisa terus memantau keberadaan burung-burung air yang ada di wilayahnya, serta burung-burung migran yang singgah di lokasi tersebut.
Selama kegiatan berlangsung, tim memberikan sosialisasi kepada masyarakat yang dijumpai untuk menjaga habitat burung air dan tidak melakukan perburuan terhadap burung-burung tersebut.
Jenis-jenis burung air yang dijumpai pada pemantauan Januari ini adalah bangau tongtong (Leptoptilos javanicus), pecuk-ular asia (Anhinga melanogaster), kuntul kerbau (Bubulcus ibis), kuntul kecil (Egretta garzetta), kuntul perak (Ardea intermedia), cangak besar (Ardea alba) dan kuntul karang (Egretta sacra).
Selain itu, cangak merah (Ardea purpurea), kokokan laut (Butorides striata), blekok sawah (Ardeola speciosa), gagang-bayam belang (Himantopus leucocephalus), gajahan pengala (Numenius phaeopus), trinil semak (Tringa glareola), trinil kaki-hijau (Tringa nebularia), trinil pantai (Actitis hypoleucos), cerek kalung-kecil (Charadrius dubius) dan itik benjut (Anas gibberifrons).
Kemudian jenis belibis polos (Dendrocygna javanica), mandar besar (Porphyrio porphyrio), mandar-padi kalung-kuning (Hypotaenidia philippensis), kareo padi (Amaurornis phoenicurus), bambangan kuning (Ixobrychus sinensis), bambangan merah (Ixobrychus cinnamomeus), dan bambangan hitam (Ixobrychus flavicollis).
Komentar tentang post