Tokyo – Pembeli (buyers) Jepang menandatangani kontrak baru penjualan komoditi tuna dengan perusahaan Indonesia. Penandatanganan kontrak ini diselenggarakan dalam acara temu bisnis dan pameran Japan International Seafood and Technology Expo (JISTE) yang berlangsung 22-24 Agustus 2018 di Tokyo.
Temu bisnis ini kerjasama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan KBRI Tokyo. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing KKP, Rifky Effendie Hardijanto, didampingi Wakil Duta Besar RI, M. Abas Ridwan menyaksikan penandatanganan kontrak penjualan antara PT Perikanan Nusantara dan Perum Perikanan Indonesia (Perindo) dengan buyers Jepang.
Penandatanganan kontrak antara PT Perikanan Nusantara dilakukan dengan 2 buyers baru. Masing-masing, Kenndo Management Co. Ltd dan Food Trading Industry Japan Co. Ltd. Nilai kontrak sebesar US$ 21,75 juta untuk menyuplai 1.000 ton fresh tuna per tahun.
Selanjutnya, kontrak baru penjualan dengan Ajirushi Company senilai US$ 11,25 juta untuk menyuplai 1.500 ton produk frozen octopus per tahun.
Sementara itu, Perum Perikanan Indonesia melakukan penandatanganan kontrak penjualan dengan buyers baru, yakni Mushasi Co. Ltd. dengan nilai US$ 3,30 juta. Kontrak ini untuk menyuplai 600 ton produk frozen tuna loin skinless.
Jepang termasuk mitra dagang utama kedua sebagai negara tujuan ekspor produk perikanan Indonesia (setelah Amerika Serikat). Dengan nilai US$ 672,44 juta atau 14,86 persen dari total nilai ekspor perikanan Indonesia tahun 2017.
Komoditas ekspor utama Indonesia ke Jepang, yakni udang dengan nilai eksor US$ 347,59 juta, tuna cakalang dan tongkol (US$ 141,58 juta), rajungan/kepiting (US$ 28,52 juta) dan cumi-sotong-gurita (US$ 8,45 juta).*
Sumber: kkp.go.id
Komentar tentang post