Darilaut – Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat hingga saat ini dilaporkan terdapat adanya peningkatan penggunaan layanan telemedicine di masyarakat.
“Data sampai saat ini sudah lebih dari 300 ribu masyarakat yang sudah memanfaatkan layanan telemedicine, ini yang kita harapkan hari ke hari semakin meningkat sehingga lebih memudahkan layanan konsultasi medis,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto, di Jakarta, Senin (27/4).
Yurianto mengingatkan, orang dengan penyakit penyerta bawaan atau komorbid cenderung lebih berisiko mengalami sakit parah ketika terinfeksi Covid-19.
Data dari kasus pasien yang meninggal pada kelompok usia sekitar 60 tahun yaitu antara 41-60 tahun dan beberapa di antaranya di atas 61-80 tahun.
Faktor penyakit penyerta yang paling banyak adalah hipertensi, diabetes, penyakit jantung, penyakit paru baik itu asma maupun penyakit paru obstruktif seperti bronkitis kronis dan sebagainya.
Untuk menghindari penularan virus corona SARS-CoV-2 dianjurkan agar masyarakat mengikuti protokol kesehatan dengan menggunakan layanan Telemedicine atau telemedik. Layanan telemedik ini termasuk untuk konsultasi dengan dokter dan membeli obat secara daring (dalam jaringan) dari rumah saja
Menurut Yurianto, kemungkinan penularan jenis-jenis virus termasuk SARS-CoV-2 di rumah sakit sangat tinggi. Oleh sebab itu, masyarakat diminta agar menghindari kunjungan ke rumah sakit dan beralih menggunakan layanan Telemedicine.
Komentar tentang post