Jakarta – Peneliti dari Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan Dr Ing Widodo S Pranowo mengatakan, pentingnya konsorsium riset sampah plastik di Indonesia. Konsorsium ini dari berbagai ahli (pakar) atau multidisiplin keilmuan.
Hal ini disampaikan Widodo saat memberikan Kuliah Umum (General Studium) di FMIPA Universitas Negeri Jakarta. Kuliah umum ini dengan tema “Prospek dan Tantangan Biologi Dalam Menanggulangi Permasalahan Lingkungan”.
Materi yang disampaikan Widodo tentang perkembangan riset marine debris di Indonesia, teori hidrodinamika dalam mentransporkan sampah makro dan mikroplastik.
Adapun untuk pemodelan hidrodinamika & transpor mikroplastik mengambil hasil studi di Perairan Indramayu dan Pulau Biawak, kemudian di Teluk Jakarta.
Widodo juga mengangkat materi probabilitas arus pembawa sampah dari Selat Malaka ke Pantai Phuket Thailand.
Sementara pembicara kedua peneliti Bioplastik dari LIPI Dr Akbar Hanif Dawam Andillah. Akbar yang menyelesaikan pendidikan S1 di Teknik Penerbangan ITB, beralih menjadi peneliti material bioplastik.
Sejak dulu hingga sekarang, menurut Akbar, yang sering diangkat tentang produksi plastik sebagai bahan yang efisien dan efektif dalam memenuhi segala kebutuhan manusia. Ke depan eranya bioplastik, pemenuhan kebutuhan manusia namun sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan Sustainable Development Goals (SDGs).
Komentar tentang post