Jakarta – Ancaman sampah plastik bagi ekosistem, sudah diatas ambang batas aman. Data yang diperoleh dari United Nations Oceans Convention, pada 2017, limbah plastik di lautan telah membunuh satu juta burung laut dan 100 ribu mamalia laut, kura-kura dan ikan.
Berdasarkan data Sustainable Waste Indonesia (SWI), kurang dari 10 persen sampah plastik didaur ulang dan lebih 50 persen tetap berada di tempat pembuangan akhir (TPA).
Perwakilan Suku Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kepulauan Seribu Jakarta, Riza Lestari Ningsih mengatakan, satu kecamatan di Jakarta menghasilkan 168 ton sampah per hari, sementara 60,5 persen sampah Jakarta tersebut berasal dari rumah tangga dan apartemen.
“Sisi lain jumlah sampah yang berasal dari badan air dan kepulauan seribu mencapai 207 ton per hari,” ujar Riza.
Seperti kasus yang terjadi di kota-kota besar beberapa kurun waktu ini, sejumlah sampah plastik menumpuk di sungai-sungai. Sampah ini menutup area sungai dan mematikan ekologi lingkungan sekitar.
Karena itu, kata Riza, kami berupaya dalam isu sampah ini harus ada sistem pengelolaan sampah, kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.
Pengurangan sampah dimulai dari tahapan (reuse) penggunaan kembali sampah, pembatasan sampah (reduce) dan daur ulang sampah (recycle). Untuk penanganan sampah dengan tahapan pemilahan, pengumpulan sampah, pengangkutan sampah, pengolahan sampah dan pemprosesan akhir sampah.
Komentar tentang post