Jakarta – Setelah lepas landas pukul 06.30 WIB, Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 mengalami hilang kontak 3 menit kemudian. Pesawat dengan rute Jakarta menuju Pangkal Pinang itu mengalami kecelakaan jatuh di sekitar Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10).
Pesawat nahas ini sempat menghubungi Bandara Halim Perdana Kusumah untuk melakukan pendaratan.
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) yang mendapatkan laporan tersebut dari Jakarta Air Traffic Control (JATC) pukul 06.50 WIB langsung melakukan konfirmasi kebenarannya ke pihak Lion Air.
Basarnas Command Center (BCC) menghubungi Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta. Diinformasikan pukul 07.05 WIB sebuah tug boat AS 11 melihat pesawat tersebut jatuh di koordinat 05º 49.727 S – 107º 07.460 E.
Kepala Basarnas Marsekal Madya M Syaugi mengatakan, kita menerima informasi dari JATC pukul 06.50 pagi. Lokasinya kalau dari Kantor SAR Jakarta 34 NM, Tanjung Priok 25 mil dan dari Tanjung Karang 11 NM.
Pukul 07.20 WIB Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta mengerahkan personilnya menuju lokasi dengan menggunakan KN SAR Basudewa dan satu unit rigid inflatavle boat (RIB). Sementara sebanyak 46 pasukan elit Basarnas juga dikerahkan utk melakukan proses pencarian korban.
Setibanya di lokasi jatuhnya pesawat KN SAR Basudewa dan RIB milik Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta, langsung melakukan pencarian baik serpihan maupun penumpang malang tersebut. Pukul 09.07 WIB Basarnas berhasil menemukan serpihan maupun barang-barang yang diduga milik korban di kedalaman 30-35 meter.
“Begitu kita sampai di lokasi ternyata kita menemukan disitu ada puing-puing pesawat, ada pelampung, ada handphone, dan beberapa potongan,” ujar Syaugi dalam konferensi pers, Senin (29/10).
Lokasi itu hanya berjarak 2NM dari koordinat yang diberikan JATC. Kapal-kapal dan helikopter Basarnas sudah ada di lokasi dan sedang melakukan pencarian.
Menurut Syaugi, sampai sekarang Basarnas masih terus berusaha melakukan pencarian dan proses evakuasi baik korban maupun serpihan dan barang-barang.
Tim Basarnas masih berusaha menyelam di kedalaman untuk menemukan pesawat tersebut. Jika dari atas permukaan sudah konfirmasi karena bisa dilihat.
“Kalau informasi awal penumpang dan krunya 189. Jadi yang kami kerjakan sekarang sedang proses evakuasi,” kata Syaugi.*
Komentar tentang post