Darilaut – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan potensi cuaca ekstrem masih dapat terjadi di wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan.
Menurut Direktorat Meteorologi Publik BMKG saat ini, dinamika atmosfer di sebagian besar wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa sistem tekanan rendah yang aktif di Belahan Bumi Utara (BBU) dan Belahan Bumi Selatan (BBS).
Sistem tekanan rendah yang terdapat di Belahan Bumi Utara adalah Bibit Siklon 92W, yang terdeteksi di Samudra Pasifik Barat, utara Papua Barat, bergerak ke arah Barat – Barat Laut dengan kecepatan angin maksimum mencapai 20 knot (37 km/jam).
Kondisi ini dapat memberikan pengaruh tidak langsung berupa hujan dengan intensitas sedang – lebat di wilayah Maluku Utara, Papua Barat Daya dan Pesisir utara Papua.
Sementara itu, di Belahan Bumi Selatan masih terpantau Siklon Tropis Taliah yang berada di Samudra Hindia dengan kecepatan 50 knot (95.6 km/jam).
Kondisi turut memberikan dampak tidak langsung terhadap terjadinya hujan dengan intensitas sedang yang dapat disertai angin kencang di wilayah Pesisir selatan Bengkulu, Lampung, Banten hingga Jawa Barat.
Menurut Direktorat Meteorologi Publik, selain kedua sistem tekanan rendah tersebut, sirkulasi siklonik juga terpantau di utara Kalimantan dan Teluk Carpentaria, yang memicu peningkatan aktivitas konvektif di wilayah sekitarnya.