redaksi@darilaut.id
Rabu, 10 Agustus 2022
26 °c
Jakarta
28 ° Sab
27 ° Ming
28 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Home » Berita » Pertama di Dunia, Cara Identifikasi Jenis Mangrove dengan MonMang v2.0

Pertama di Dunia, Cara Identifikasi Jenis Mangrove dengan MonMang v2.0

redaksi redaksi
29 Oktober 2021
Kategori : Berita
Daun mangrove. FOTO: DARILAUT.ID

Daun mangrove. FOTO: DARILAUT.ID

Darilaut – Pusat Riset Oseanografi- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) meluncurkan aplikasi berbasis ponsel pintar, MonMang generasi kedua (MonMang v2.0), Jumat (29/10).

Ini adalah aplikasi digital pendukung penelitian, monitoring sekaligus edukasi publik karya anak negeri yang belum pernah ada sebelumnya, dan yang pertama di dunia.

Pada fitur v1.0, Oktober 2020 lalu MonMang memfasilitasi beberapa informasi dasar seperti parameter dalam struktur komunitas mangrove untuk pemantauan hutan, nilai tutupan tajuk yang kuat berdasarkan metode fotografi hemispherical, indeks kesehatan mangrove (MHI) dan kuantifikasi ancaman.

Pusat Riset Oseanografi (PRO) melalui program Coral Reef Rehabilitation Management Program – Coral Triangle Initiative (Coremap- CTI) telah menyelesaikan beberapa kegiatan ilmiah seperti pertemuan para ahli.

Selain itu, survei lapangan dan konferensi ilmiah internasional untuk mempromosikan urgensi dari pengembangan Indeks Kesehatan Mangrove (MHI) untuk pengelolaan mangrove di Indonesia.

Sebagaimana diketahui, Indonesia memiliki kawasan mangrove terluas di dunia sebesar 22,6% secara global dan kaya akan keanekaragaman hayati. Hal ini memberikan banyak fungsi penting bagi kesehatan atmosfer.

Namun, luas mangrove telah berkurang selama beberapa dekade karena meningkatnya pembangunan wilayah pesisir.

“Sebagai negara dengan mangrove terluas di dunia, formula MHI yang dikembangkan dari mangrove Indonesia dapat didorong menjadi standar internasional. Pada Oktober 2020, awal lahirnya aplikasi MonMang v1.0 BRIN (waktu itu masih Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia-LIPI) menyelenggarakan Pelatihan Monitoring Mangrove Nasional dan International Training Course on Mangrove Health Index (MHI),” kata Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Kebumian BRIN, Ocky Karna Radjasa.

Menurut Ocky, setelah melihat manfaat versi pertamanya, tim PRO-BRIN selanjutnya mengembangkan MonMang ke versi yang lebih baik, maka lahirlah MonMang Ver.2.0. Pada versi ini, aplikasi sudah bisa di-instal di perangkat dengan sistem operasi IOS dan aplikasinya bisa diunduh di AppStore.

Kepala Pusat Riset Oseanografi BRIN, Udhi Eko Hernawan, menjelaskan selain untuk fungsi riset dan monitoring, Versi 2.0 juga sudah dipasangkan Automated Mangrove Species Identification (AMSI), sebuah fitur yang memanfaatkan analisis Artificial Intelligence untuk proses identifikasi jenis mangrove.

Pengguna cukup mengambil gambar bagian mangrove dengan kamera pada fitur AMSI, maka informasi umum terkait jenis mangrove tersebut langsung tampil di layar ponsel.

“Jadi, tidak perlu menjadi ahli mangrove untuk mengetahui jenis mangrove,” kata Udhi.

Peneliti Pusat Riset Oseanografi BRIN, I Wayan Eka Darmawan, mengatakan fungsi lain pada fitur ini dapat memberikan pengalaman baru bagi pengguna MonMang untuk mengetahui sebaran spatial dan temporal dari beberapa nilai analisis yang disajikan seperti: MHI, Karbon Stok, dan indeks vegetasi fungsional.

Kemudian, ada juga fitur Learning Centre. “Fitur untuk pemula, non-expert personel, citizen scientist, journalist, anak sekolah, mahasiswa dan masyarakat umum yang berisikan materi edukasi pengenalan hutan mangrove,” ujar Wayan Eka.

Setelah peluncuran MonMang v2.0 kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan Mangrove Monitoring International Training “Regional Training and Research Center on Marine Biodiversity and Ecosystem Health” (RTRC-MarBEST).

Kegiatan ini akan diikuti oleh sekitar 40-an ilmuwan muda dari berbagai negara, yang dilakukan secara daring melalui Learning Management System (LMS).

Tags: BRINCoremap-CTIIndeks Kesehatan MangroveMangrovePusat Riset Oseanografi
Bagikan1Tweet1KirimKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Ilustrasi padang lamun (Seagrass). FOTO: DARILAUT.ID
Berita

Tugas Penting Menyelamatkan Ekosistem Lamun Dunia

10 Agustus 2022
Paus sperma terdampar di Pantai Dermaga Cinta, Banyuwangi, Jawa Timur. FOTO: KKP
Berita

Paus Sperma 16,5 Meter Terdampar di Banyuwangi

10 Agustus 2022
Bulan Purnama. FOTO: DARILAUT.ID
Berita

Pekan Ini Supermoon Terakhir Tahun 2022

9 Agustus 2022
Next Post
Ikan tongkol. FOTO: DARILAUT.ID

Potensi Perikanan di Zona Ekonomi Ekslusif Belum Dikelola Optimal

La Nina tahun 2021 diprediksi akan berdampak pada peningkatan curah hujan bulanan. FOTO: DARILAUT.ID

BMKG Menggelar Rapat untuk Mengantisipasi Dampak La Nina

Komentar tentang post

Bandung, Indonesia
Rabu, Agustus 10, 2022
Mostly Cloudy
24 ° c
72%
11mh
-%
28 c 19 c
Rab
26 c 18 c
Kam
27 c 18 c
Jum
26 c 17 c
Sab

TERBARU

Tugas Penting Menyelamatkan Ekosistem Lamun Dunia

Paus Sperma 16,5 Meter Terdampar di Banyuwangi

Pekan Ini Supermoon Terakhir Tahun 2022

Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia: Melindungi Alam Dengan Pengetahuan Asli

Pelaksana Uji Kompetensi Wartawan Harus Penuhi Ketentuan Dewan Pers

230 Tukik Lekang Dilepas di Pantai Polewali Mandar

REKOMENDASI

Mengenal Dewan Hidrografi Indonesia

Geopolimer untuk Pemecah Gelombang dan Struktur Bawah Laut

Butuh Waktu 9 Jam ke Lokasi Kapal Terbakar di Laut Jawa

Pandemi Covid-19 Momentum Refleksi Kebijakan Perekonomian Nasional

Cuaca Ekstrem, Puluhan Ribu Warga Mengungsi Karena Banjir di Australia

Hiu Paus 7 Meter Mati Terjerat Jaring Ikan di Flores Timur

TERPOPULER

  • Ikan

    Ini Potensi di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan

    662 bagikan
    Bagikan 274 Tweet 162
  • Kegiatan Reklamasi Masih Menimbulkan Pro dan Kontra

    30 bagikan
    Bagikan 13 Tweet 7
  • Ini Daftar 34 Trayek Tol Laut Tahun 2022

    21 bagikan
    Bagikan 9 Tweet 5
  • LIPI Bahas Ilmu Kelautan dan Kebumian

    10 bagikan
    Bagikan 5 Tweet 2
  • Kawasan Timur Indonesia Kaya Sumber Daya Ikan

    121 bagikan
    Bagikan 49 Tweet 30
  • Seperti Buatan Manusia, Ini Lubang Misterius di Dasar Laut Kedalaman 2.540 meter

    10 bagikan
    Bagikan 9 Tweet 1
  • Bencana Kekeringan Melanda Lanny Jaya

    17 bagikan
    Bagikan 16 Tweet 1
  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk