Darilaut – Sedikitnya 99 orang tewas karena topan (typhoon) Freddy dan puluhan orang lainnya hilang, termasuk 15 anak buah kapal (ABK) Indonesia dan 1 Taiwan.
Freddy berkembang sebagai bibit siklon tropis di selatan Jawa (Indonesia) pada 3 Februari dan mendapatkan penamaan sebagai siklon tropis (Tropical Cyclone) pada 6 Februari oleh Biro Meteorologi Australia (BOM), di selatan Nusa Tenggara, Indonesia.
Hingga Selasa (14/3) hari ini Freddy yang telah banyak memecahkan rekor baru, memberi dampak di enam negara, masing-masing Mauritius, Reunion (Prancis), Madagaskar, Mozambik, Zimbabwe dan Malawi.
Selanjutnya, Freddy mengambil arah ke barat daya atau di utara Port Hedland, Australia Barat. Setelah terbentuk sebagai siklon tropis – sistem ini bergerak secara umum ke barat dan barat-barat daya, melintasi Mauritius dan Reunion, hingga ke Madagaskar, Mozambik dan Zimbabwe.
Pada Minggu 19 Februari, dilaporkan kapal penangkap tuna Lien Sheng Fa hilang kontak di Samudra Hindia.
Sebanyak 16 awak kapal perikanan ada di Lien Sheng Fa, 15 di antaranya warga negara Indonesia (WNI) dan satu Taiwan sebagai kapten.
Saat itu, posisi kapal Kapal Lien Sheng Fa yang kehilangan kontak radio dengan Taipei berlayar 215 mil laut dari Port Mathurin, Pulau Rodrigues – Mauritius.
Topan Freddy sedang mengamuk dengan kekuatan siklon tropis yang sangat intens (Very Intense Tropical Cyclone).
Komentar tentang post