Darilaut – Hasil monitoring Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan beberapa Pusat Iklim Dunia, El Nino moderat diproyeksikan akan berlanjut hingga awal tahun 2024.
Prakiraan iklim ahli cuaca di Filipina, fenomena El Nino akan berlangsung hingga kuartal kedua tahun 2024.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan, selain El Nino, Index of Indian Ocean Dipole (IOD) positif juga diantisipasi akan berlangsung hingga Januari 2024.
Menurut Dwikorita, puncak musim hujan diprediksi akan berlangsung hingga pertengahan Februari atau akhir Februari, walaupun tidak terjadi bersamaan.
“Seharusnya kita cukup bersiap tentang pola tanam, karena kalau hujan ekstrim juga berdampak ke kondisi tanaman juga. Nah, ini juga kita perhatikan,” kata Dwikorita dalam Rapat Koordinasi Optimalisasi Hasil Pertanian Pangan dan Hortikultura di Kantor Staf Presiden.
Melalui analisis Zona Musim (ZOM), diketahui bahwa 52% wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan.
Khususnya di Kalimantan, proyeksi curah hujan tinggi di berbagai wilayah pada Januari hingga April. Di sisi lain, Jawa, terutama Jawa Timur dan Nusa Tenggara, berpotensi mengalami curah hujan rendah pada Mei dan Juni, meningkatkan risiko kekurangan air.
Prediksi BMKG curah hujan bulanan untuk periode Januari hingga Juni 2024. Dalam kurun waktu Januari – Maret, sejumlah wilayah di pesisir timur Sumatera, Sulawesi, dan sebagian Papua Barat diperkirakan akan mengalami curah hujan rendah.