Jakarta – Puluhan bangunan mengalami kerusakan ringan pascagempa magnitude 7,1 skala Ricther di Laut Maluku, Jumat (15/11) dini hari.
Hasil pantauan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terdapat penambahan bangunan dari 19 unit rusak ringan, menjadi 36 unit.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo, gempa tersebut selain menimbulkan kerusakan bangunan di Maluku Utara juga di Sulawesi Utara.
Hingga Sabtu (16/11) terdapat 3 orang mengalami luka ringan dan 33 unit bangunan rusak ringan di Pulau Batang Dua, di Maluku Utara, yang terletak di dekat pusat gempa. Tiga korban luka yang berasal dari Kecamatan Batang Dua, masing-masing Delvi Peo (18 tahun) warga Kelurahan Mayau, Delfita Bunga warga Kelurahan Mayau dan Mesin Bunga (17), warga Desa Lelewi.
Korban luka-luka disebabkan tertimba batu bata dari dinding yang jatuh. Kerusakan bangunan di Kecamatan Batang Dua pada kategori rusak ringan mencakup, 28 rumah warga, 3 Gereja, 1 Sekolah SMAN 11 dan 1 unit gedung Bank Perkreditan Rakyat.
Di Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara terdapat 1 unit Gedung Kantor Badan Keuangan Daerah rusak ringan, sedabgkan di Kabupaten Minahasa, 2 unit rumah rusak ringan.
BPBD bekerja sama dengan TNI, PoIri, Dinas terkait dan relawan masih terus melakukan pendataan dan pemantauan di lapangan. Masyarakat diimbau tetap tenang dan mendengarkan informasi dari sumber yang resmi, yaitu BMKG atau BPBD setempat.
Komentar tentang post