Jakarta – Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) menyelamatkan puluhan penyu yang tercampak ke daratan akibat tsunami Selat Sunda, Sabtu (22/12).
Sebanyak 18 ekor penyu yang terlempar jauh ke daratan ini berhasil diselamatkan tim gabungan setelah melakukan pencarian di pantai Tanjung Lesung.
Balai TNUK dan tim gabungan melakukan pencarian satwa laut yang terdampar ke darat ini. Tim terdiri dari Vertical Rescue, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, PMI, Pramuka Peduli, BNPB, relawan dan masyarakat.
Saat ini, tim gabungan terus melakukan pencarian terhadap satwa yang terdampar akibat dampak tsunami.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengimbau agar seluruh masyarakat yang melihat atau menemukan penyu yang terdampar, untuk menghubungi Balai Besar KSDA Jawa Barat dan Taman Nasional Ujung Kulon.
Dampak tsunami Selat Sunda juga dirasakan di sejumlah wilayah kawasan TNUK. Tercatat dua orang Pegawai Harian Lepas (PHL) Balai TNUK yakni Rubani dan Sandi menjadi korban meninggal dunia. Mereka berpulang saat tengah bertugas di Resort Citelang yang termasuk wilayah Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) wilayah II Pulau Handeuleum.
Sementara itu, seluruh personil yang bertugas di Pulau Panaitan dilaporkan dalam kondisi sehat dan selamat. Saat ini mereka telah dievakuasi, dan tengah menunggu cuaca baik untuk kembali ke wilayah yang lebih aman.
Komentar tentang post