Oleh: Verrianto Madjowa
TOPAN Freddy telah memecahkan rekor siklon tropis (Tropical Cyclone) yang melintasi Samudra Hindia.
Setelah mendarat di pesisir Mozambik, pada Jumat 24 Februari, Topan Freddy melanjutkan lintasannya ke Zimbabwe.
Di Zimbabwe ternyata Freddy tidak punah di daratan Afrika. Sistem ini hanya berputar dan kembali ke Mozambik, selanjutnya memasuki Alur Mozambik (Mozambique Channel).
Menurut Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) peringatan yang akurat dan tindakan dini di lapangan membantu mengurangi korban jiwa di Madagaskar.
Peringatan dini serupa juga disampaikan di Mozambik.
Hingga awal Maret, hampir 400.000 orang telah terkena dampak topan Freddy di Madagaskar dan Mozambik. Freddy membawa hujan lebat, angin kencang, banjir, dan naiknya permukaan air.
Sedikitnya 14 orang tewas akibat topan Freddy dan merusak lebih dari 56 ribu rumah serta ratusan infrastruktur. Sebanyak tujuh orang tewas 7 di Madagaskar dan 7 di Mozambik.
Sementara itu, sebanyak 16 anak buah kapal (ABK) perikanan Lien Sheng Fa, 15 di antaranya warga negara Indonesia (WNI) dan satu Taiwan sebagai kapten, hilang di Samudra Hindia.
Kapal penangkap tuna tersebut hilang kontak pada Minggu, 19 Februari. Saat itu, Topan Freddy sedang mengamuk dengan kekuatan siklon tropis yang sangat intens (Very Intense Tropical Cyclone).
Komentar tentang post