Darilaut – Sebanyak 16 anak buah kapal (ABK) perikanan Lien Sheng Fa, 15 di antaranya warga negara Indonesia (WNI) dan satu Taiwan sebagai kapten, hilang di Samudra Hindia.
Kapal penangkap tuna tersebut hilang kontak pada Minggu, 19 Februari. Saat itu, Topan Freddy sedang mengamuk dengan kekuatan siklon tropis yang sangat intens (Very Intense Tropical Cyclone).
Kapal Lien Sheng Fa kehilangan kontak radio dengan Taipei saat berlayar 215 mil laut dari Port Mathurin, Pulau Rodrigues – Mauritius.
Posisi kapal berada dekat dengan pusat hembusan yang diperkirakan 280 km per jam (dekat mata topan Freddy).
Mengutip Gcaptain.com pada Kamis 23 Februari malam, pihak berwenang Taiwan menghubungi National Coast Guard (NCG) di Mauritius untuk meminta bantuan operasi pencarian dan penyelamatan kapal yang hilang tersebut.
NCG selanjutnya mengirim CGS Barracuda, sebuah kapal patroli lepas pantai, dan Dornier, sebuah pesawat terbang, untuk mencari korban yang selamat.
Informasi ini juga disampaikan ke kapal-kapal yang berada di dekat perairan tersebut. Apabila menemukan benda yang mengambang untuk segera melaporkan ke pihak berwenang.
Otoritas Prancis di Pulau Réunion juga dimintai bantuan.
Kapal Lien Sheng Fa akhirnya ditemukan dalam posisi terbalik pada hari Jumat, 24 Februari, oleh kapal kargo Star Venture.
Komentar tentang post