Darilaut – Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lebih dari tiga ribu keluarga masih mengungsi pascabanjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, per hari ini, Jumat (17/7), pukul 17.30 WITA. Mereka tersebar di tiga kecamatan, yakni Sabbang, Baebunta dan Masamba.
Jumlah penyintas yang tercatat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu Utara mencapai 3.627 KK atau 14.483 jiwa. Jumlah ini belum termasuk mereka yang mengungsi di wilayah Kecamatan Baebunta Selatan, Malangke dan Malangke Barat. BPBD setempat masih melakukan pendataan di lapangan.
Penanganan darurat terhadap para warga yang mengungsi dilakukan oleh pemerintah daerah dibantu dengan mitra terkait lainnya, seperti Palang Merah Indonesia. Sebagian mereka berada di enam pos komando taktis di Radda, Masamba, Bone, Bone Tua dan Kantor Bupati Luwu Utara.
BPBD mengidentifikasi kebutuhan mendesak untuk warga terdampak berupa air bersih, obat-obatan, pakain dalam wanita, popok balita dan lansia, selimut, sarung, peralatan pembersih rumah, family kits dan masker.
Data korban hingga Jumat, Basarnas mencatat 36 orang meninggal dunia dan 16 lainnya dalam pencarian. Untuk pencarian dan evakuasi korban yang masih hilang, tim SAR Gabungan di bawah komando Basarnas menerjunkan 539 personel, sedangkan total potensi berjumlah 1.001 personel.
Komentar tentang post