Darilaut – Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) siap berkolaborasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam pengembangan riset tsunami.
“Kami ingin berkolaborasi untuk bersama-sama membangun satu sistem pemodelan tsunami guna mendukung program Indonesia Tsunami Early Warning System atau InaTEWS, sistem ini disebut sebagai model tsunami merah putih,” ujar Pelaksana Tugas Kepala Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika BRIN, Widjo Kongko, Jumat (4/3).
Pertemuan dengan BMKG ini adalah untuk mendiskusikan peta jalan pemodelan tsunami merah putih.
“Mulai tahun ini dan tahun depan, optimis bisa kita lakukan dan semoga dapat berjalan dengan baik,” katanya.
Widjo mengatakan Kepala BRIN telah menekankan agar BRIN dan BMKG dapat saling memperkuat kerja sama, termasuk dalam bidang riset tsunami.
Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, BMKG siap bekerja sama untuk mewujudkan keberlanjutan teknologi pemodelan dan mitigasi tsunami di Indonesia, sekaligus untuk meregenerasi InaTEWS yang dirintis sejak tahun 2008.
Dwikorita berharap InaTEWS dengan pemodelan merah putih ini dapat segera direalisasikan dalam kurun waktu 1-2 tahun. Indonesia mempunyai cukup banyak pakar tsunami. Sumberdaya tersebut perlu dioptimalkan, pengetahuan ini perlu diwariskan ke generasi muda, dan dimanfaatkan untuk NKRI.
Komentar tentang post