Jakarta – Deputi Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan Budaya Maritim Kemenko Bidang Kemaritiman Safri Burhanuddin mengatakan, sejarah peradaban maritim nusantara memerlukan sebuah referensi yang kuat.
Terkait hal itu, Kemenko Bidang Kemaritiman menggelar focus group discussion (FGD) dengan mengundang pakar dari berbagai disiplin ilmu. Antara lain arkeologi, biologi molukeler, antropologi, geografi, geologi dan Budaya untuk memperkuat narasi sejarah mengenai jalur pelayaran rempah, jejak orang nusantara dalam pelayaran dan peradaban maritim.
FGD pada Kamis (14/3) pekan lalu , untuk membangkitkan budaya maritim masa lalu, dengan bukti empiris yang didasarkan pada kajian-kajian ilmiah.
“Saya berharap dengan berkumpulnya para pakar hari ini dapat memperkuat data bahwa bangsa Indonesia dulu adalah bangsa maritim yang kuat,” kata Safri.
Tujuan lain dari pelaksanaan FGD, menurut Safri, untuk menjalankan ekspedisi menyusuri jalur rempah seperti yang dilalui oleh pelaut Portugis Ferdinand Magelland 500 tahun yang lalu.
“Kita ingin menggunakan kapal kayu tradisional dari bahan kayu seperti yang digunakan oleh bangsa nusantara dahulu kala dalam memperdagangkan rempah-rempah,” ujarnya.
Dalam FGD ini berbagai pakar menjelaskan data-data seperti catatan-catatan pelaut Eropa maupun pedagang Arab pada abad ke-8. Catatan-catatan ini dikonfrontasikan dengan sejarah Melayu maupun Jawa di abad yang sama.
Komentar tentang post