“Ada kemungkinan komet ini tidak berasal dari awan oort, gudangnya komet dan asteroid transneptunus di sabuk kuiper, melainkan dari tatasurya lain. yang berarti, komet ini diduga adalah komet antarbintang (interstellar) seperti oumuamua,” ujarnya.
Komet ini dapat diamati tanpa menggunakan alat bantu optik untuk daerah pedalaman dan pedesaan hingga 13 Februari, sejak pukul 18.30 hingga 01.00 waktu setempat dari arah Utara hingga Barat dekat konstelasi Taurus.
Komet berkulminasi di arah Utara pada pukul 19.00 waktu setempat dengan ketinggian 64,2 derajat untuk DKI Jakarta dan sekitarnya.
Untuk dapat mengamati komet ini, cukup mencari tempat yang bebas dari polusi cahaya, medan pandang bebas dari penghalang saat mengamati komet, dan tentunya kondisi cuaca cerah.
Komet ini dapat diabadikan dengan menggunakan kamera DSLR, kamera CCD yang terpasang dengan teleskop dan terhubung dengan laptop/komputer.
Komentar tentang post