Darilaut – Sudah 10 hari setelah bencana Badai Daniel yang bergerak dari Laut Mediterania ke Libya timur, skala kerusakan hingga hari ini Rabu (20/9) masih belum bisa diprediksi.
Seiring dengan itu, upaya pencarian dan penyelamatan terus dilakukan. Melansir Unocha.org Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menerima laporan bahwa rumah sakit telah mencatat sekitar 4.000 kematian, termasuk lebih dari 400 migran.
Sekitar 37.000 orang di daerah yang terkena dampak banjir telah mengungsi akibat badai tersebut, menurut informasi terkini dari Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM).
Koordinator Residen dan Kemanusiaan untuk Libya, Georgette Gagnon, telah mengunjungi lokasi bencana di Kota Derna dan bertemu dengan anggota komunitas Derna di Tripoli.
Gagnon mengatakan, ”Pesan mereka konsisten dengan apa yang saya dengar di Derna kemarin. Mereka meminta agar Derna tidak dilupakan. Mereka mengharapkan PBB untuk mendukung dan memberikan bantuan kepada mereka.”
“Mereka juga menyampaikan harapannya – agar tragedi ini menjadi kesempatan untuk menyatukan negara dan menyatukan seluruh rakyat Libya.”
Akhir pekan lalu, pada hari Sabtu (16/9) Gagnon berada di Libya timur bersama dengan Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal Abdoulaye Bathily dan perwakilan badan-badan PBB di Libya, menceritakan, “Saya pernah ke Derna sebelumnya – kunjungan terakhir saya adalah tiga bulan lalu. Apa yang saya lihat kemarin tidak dapat dipahami.”