Darilaut – Tekanan terhadap lautan semakin parah karena banyaknya aktivitas manusia untuk pemenuhan kebutuhan akan makanan, air, energi, obat-obatan, transportasi, perdagangan, dan rekreasi.
Hal tersebut mendorong terjadinya perusakan habitat, over fishing, polusi, dan pembangunan pesisir yang tidak teratur, sehingga mengancam sumber daya lautan dan jasa-jasa lautan yang menunjang kehidupan dan keseimbangan alam.
“Tekanan-tekanan tersebut semakin parah hingga telah menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati, menurunnya stok ikan, dan ancaman perubahan iklim,” kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, di Nusa Dua, Bali, Senin (9/10).
Dalam Opening Remarks pada Dialog Tingkat Tinggi Ekonomi Biru Archipelagic and Island States (AIS) Forum atau Forum Negara-Negara Pulau dan Kepulauan, Menteri LHK mengajak para pemimpin negara-negara pulau dan kepulauan menempatkan fokus untuk bekerja sama, lintas sektor di semua tingkat pemerintahan, untuk memastikan ekonomi biru yang berkelanjutan berkembang untuk semua.
Menteri Siti Nurbaya meminta negara-negara pulau dan kepulauan untuk berkolaborasi menunju era baru pertumbuhan ekonomi berkelanjutan melalu optimalisasi ekonomi biru dari pengelolaan sektor kelautan dan pesisir yang berkelanjutan.