Darilaut – Dalam lima dekade mendatang, semua terumbu karang yang berada di Samudra Hindia Barat berisiko tinggi runtuh.
Ancaman utama runtuhnya terumbu karang ini karena pemanasan laut dan penangkapan ikan yang berlebihan.
Hasil Studi yang diterbitkan di jurnal Nature Sustainability, terumbu karang di sepuluh negara di Samudra Hindia Barat yang dibagi menjadi 11 sub-wilayah, dan dinilai menggunakan kriteria Daftar Merah Ekosistem International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Kerangka kerja yang dikembangkan IUCN ini menilai seberapa dekat ekosistem dengan kehancuran. Terumbu karang di semua sub-kawasan ditemukan memiliki risiko tinggi keruntuhan ekosistem dan kerusakan permanen.
Direktur Coastal Oceans Research and Development in the Indian Ocean (CORDIO East Africa) dan Ketua IUCN SSC Corals Specialist Group, Dr David Obura, mengatakan, penilaian ini menegaskan kembali urgensi krisis iklim dan keanekaragaman hayati yang saling terkait yang ditangani oleh COP26 bulan lalu di Glasgow, dan COP15 dalam beberapa bulan di Kunming.
“Kita perlu mengambil tindakan tegas untuk mengatasi ancaman global terhadap karang akibat perubahan iklim, dan ancaman lokal, seperti penangkapan ikan yang berlebihan,” kata David Obura yang juga penulis utama, seperti dikutip dari siaran pers Iucn.org.
Komentar tentang post