Palu – Tiba di Palu, Sulawesi Tengah, Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas dan langsung meninjau lokasi yang terdampak bencana, Minggu (30/9).
Presiden tiba di Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, Minggu pukul 13.06 Wita, langsung memimpin rapat terbatas dengan sejumlah jajaran yang terkait bencana gempa dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah.
Presiden disambut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Selain itu, Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Longki Djanggola, Kapolda Sulteng Brigjen Pol Ermi Widyatno dan Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Tiopan Aritonang.
Presiden menuju ruangan yang berada di bandara dan langsung rapat terbatas bersama Gubernur Sulawesi Tengah, Menko Polhukam Wiranto, Menteri Sosial Agus Gumiwang, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala BNPB Willem Rampangilei dan Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya TNI M Syaugi.
Setelah rapat, Presiden yang mengenakan jaket loreng hijau-hitam TNI, memberikan arahan kepada prajurit TNI di pelataran atau teras bandara. Secara khusus, Presiden meminta kesiapan para prajurit TNI untuk bekerja keras dalam tahapan evakuasi.
“Saya minta saudara-saudara semuanya siap untuk bekerja siang dan malam menyelesaikan yang berkaitan dengan evakuasi, siap?” kata Presiden.
“Siap!” jawab prajurit TNI serempak.
Selain evakuasi, Kepala Negara juga meminta kesiapan para anggota TNI untuk membantu proses rehabilitasi dan rekonstruksi di Sulawesi Tengah ini.
“Juga bekerja keras bersama-sama dengan masyarakat, dengan seluruh komponen Polri, masyarakat dan seluruh lembaga dan kementerian agar kita semuanya bisa segera menyelesaikan persoalan yang ada di provinsi Sulawesi Tengah ini,” ujarnya.
Dari bandara, Presiden dan rombongan langsung bergerak untuk meninjau sejumlah titik yang terdampak bencana.
Titik pertama yang dituju adalah Perumnas Balaroa dan tiba pada pukul 13.55 Wita. Di lokasi ini, Presiden meninjau lokasi reruntuhan bangunan dan menyerahkan bantuan.
Setelah itu titik berikutnya yang akan ditinjau Presiden adalah Pantai Talise. Pantai ini merupakan tempat wisata utama di Palu dan terdampak tsunami paling parah.
Selanjutnya Presiden akan menuju Rumah Sakit Undata dan terakhir Presiden akan meninjau posko pengungsi di Lapangan Vatulemo.
Hingga Minggu (30/9) pukul 14.00 Wita, jumlah korban akibat gempa dan tsunami di Palu-Donggala, menewaskan sebanyak 832 orang. Posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan sebanyak 821 orang meninggal di Kota Palu dan 11 orang meninggal di Kabupaten Donggala.
Para korban meninggal karena reruntuhan bangunan dan tsunami. Korban meninggal telah dimakamkan secara massal untuk menghindari timbulnya penyakit.
Diperkirakan korban akan terus bertambah karena masih banyak yang belum teridentifikasi. Korban diduga tertimbun reruntuhan bangunan, serta yang belum terjangkau tim SAR. Korban luka berat yang dirawat di rumah sakit sebanyak 540 orang.*
Komentar tentang post