Darilaut – Tiga kapal penangkap ikan asal Taiwan kandas di terumbu karang Bain-des-Dames dan Pointe-aux-Sables Mauritius, pintu masuk pelabuhan Port-Louis, Samudra Hindia.
Kapal-kapal tersebut kandas setelah hanyut karena gelombang besar dampak langsung dari siklon tropis Emnati pekan lalu.
Mengutip Gcaptain.com (23/2) kapal penangkap ikan Weng Hung Dar n°168 mengeluarkan sinyal bahaya sekitar pukul 02:15 Rabu pagi. Menjelang siang, dari 25 awak kapal, beberapa di antaranya, telah diterbangkan dengan helikopter.
Sementara dua kapal penangkap ikan lainnya, FV Maan Yu Feng n°1 dan FV Maan Yu Feng n°168, berlabuh di terumbu karang Pointe-aux-Sables di dekatnya, di lepas Grande-Rivière-Nord-Ouest.
Tiga helikopter diperlukan untuk menyelamatkan 28 awak di dua kapal perikanan tersebut. Beberapa awak kapal bahkan menceburkan diri ke laut karena ombak besar menghantam kapal.
Penjaga pantai mengirimkan bantuan Pasukan Bergerak Khusus (SMF), unit paramiliter Kepolisian Mauritus, dan tim dari Otoritas Pelabuhan Mauritius (MPA), organisasi yang mengelola pelabuhan Port-Louis.
Sebuah komite krisis telah dibentuk di bawah pengawasan Direktur Perkapalan, Alain Donat, untuk mengoordinasikan upaya penyelamatan dan untuk memastikan bahwa di lokasi kandasnya kapal tersebut tidak akan menyebabkan tumpahan minyak.
Penyelam dari National Coast Guard (NCG) dipanggil untuk memeriksa lambung kapal. Tetapi tidak ditemukan kerusakan.
FV Weng Hung Dar n°168 dilaporkan memiliki 80 ton bahan bakar di kapal, sedangkan dua kapal lainnya masing-masing 20 ton.
Perusahaan Yunani Polygreen, yang memiliki kantor pusat regional di Mauritius, mendapatkan kontrak untuk penyelamatan. Anak perusahaannya, Polyeco, akan bekerja memompa bahan bakar dan telah memasang sekitar 300 meter pelampung anti polusi di area tersebut.
Kapal tunda Polygreen, Vasileos P, telah dikirim ke Pulau Reunion untuk menyelamatkan tongkang bunker Mauritius Tresta Star, diperkirakan akan tiba di Pointe-aux-Sables.
Perusahaan Yunani juga akan mengerahkan penyelamnya untuk memeriksa lambung kapal sebelum operasi penyelamatan.
Investigasi telah dibuka oleh Direktur Perkapalan dan MPA untuk menentukan tanggung jawab di balik tiga kecelakaan tersebut.
“Sangat penting untuk melindungi kawasan itu, karena banyak nelayan tradisional tinggal di Bain-des-Dames, Grande-Riviere-Nord-Ouest dan Pointe-aux-Sables. Mauritius memberikan izin penangkapan ikan kepada kapal pukat asing dan inilah yang kami dapatkan sebagai imbalannya. Terumbu karang kami sekali lagi rusak,” kata juru bicara nelayan setempat, Judex Rampaul.
Sebelas bulan yang lalu, kapal ikan China FV Lu Rong Yuan Yu 588 kandas di Pointe-aux-Sables. Kapal ini terbawa gelombang besar dan kandas di terumbu karang saat terjadi siklon tropis Iman. Sebanyak 16 awak kapal berhasil diselamatkan.
Insiden kapal kandas juga dialami MV Wakashio di Pointe-d’Esny, di bagian tenggara pulau itu, pada Juli 2020.
Komentar tentang post