Jakarta – Petugas berhasil menggagalkan penyelundupan 3,6 kilogram sabu dan 5000 butir pil ekstasi melalui jalut laut di Kepulauan Bangka Belitung. Narkoba ini diselundupkan melalui kapal penumpang KM Bukit Raya dari Tanjungpinang, Kepulauan Riau Kamis (1/8).
Selain sabu dan ekstasi, tim gabungan menangkap dua orang bandar narkoba yang diamankan saat turun dari KM Bukit Raya. Tim terdiri dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bangka Belitung, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Pangkalbalam dan Polda Bangka Belitung.
Kepala Kantor KSOP Kelas IV Pangkalbalam, Izuar mengatakan, informasi yang didapat dari Petugas Wilker pelabuhan Belinyu, KSOP Pangkalbalam bersama tim gabungan BNN Babel dan Polda Babel berhasil menangkap bandar narkoba dengan barang bukti 3,6 Kg Sabu dan 5.000 butir pil ekstasi. Narkoba ini diselundupkan melalui kapal penumpang KM Bukit Raya dari Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Kamis (1/8).
Pengungkapan peredaran narkoba dalam jumlah besar tersebut merupakan aksi yang kesekian kalinya dilakukan oleh Tim Gabungan anti Narkoba di Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Sebelumnya, jalur peredaran narkoba masuk dari Pelabuhan Muntok Bangka Barat dan kali ini masuk dari Pelabuhan Tanjung Gudang Belinyu Kabupaten Bangka.
Menurut Izuar, kapal KM Bukit Raya dari Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau tiba di Pelabuhan Belinyu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Tim gabungan yang sedang bertugas mencurigai gerak gerik dua orang yang langsung digiring menuju Kantor Pelabuhan Tanjung Gudang Belinyu.
Kemudian dilakukan penggeledahan dari dalam tas mereka dan mendapatkan adanya narkoba jenis Sabu dan Ekstasi.
Barang bukti yang diamankan adalah Pil Ekstasi terdiri dari 3 bungkus berwarna hijau dan 5 bungkus berwarna merah muda. Sementara untuk narkoba jenis sabu terdiri dari 3 kemasan besar, 2 kemasan sedang dan 1 kemasan kecil.
“Narkoba tersebut dalam bungkus plastik bening kemudian dilapisi dengan alumunium foil kemudian dimasukan dalam kemasan makanan dan dibawa menggunakan tas,” jelas Izuar, Jumat (2/8).
Izuar mengatakan, tidak ada toleransi terhadap penumpang yang membawa masuk Narkoba jenis apapun melalui pelabuhan di wilayahnya karena perang terhadap narkoba adalah harga mati.
Untuk itu, Izuar mengingatkan, agar para penumpang kapal untuk tidak membawa narkoba jenis apapun dan memastikan untuk terus meningkatkan pengawasan, serta memberikan dukungan penuh kepada tim gabungan anti narkoba.*
Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia
Komentar tentang post