Kemiripan ini ada pada segi jalur atau lintasan dan cakupan dampaknya. Kedua topan mendarat dengan angin kecang dan hujan lebat yang menyebabkan banjir, dan bencana geologi.
Terutama Topan Yunna yang kecepatan anginnya tinggi dan curah hujan yang deras saat mendarat menyebabkan bencana di banyak tempat, kata ahli meteorologi.
Badan Meteorologi Jepang Senin dini hari mengatakan topan Bebinca dengan kecepatan 20 km per jam (12 knot).
Tekanan udara pada pusatnya 965 hPa (hektopaskal).
Badai dengan kecepatan angin 50 knot atau lebih berada di seluruh area 95 km (50 NM). Sedangkan area angin kencang dengan kecepatan 30 knot atau lebih berada di timur laut 330 km (180 NM) dan barat daya 280 km (150 NM).
Menurut Pusat Peringatan Siklon Tropis Bersama – Joint Typhoon Warning Center (JTWC) selama enam jam terakhir, Bebinca terletak 306 km timur-tenggara Shanghai. Tinggi gelombang signifikan maksimum adalah 7,9 meter (26 feet).
Bebinca akan bergerak ke barat-barat laut dan akan mendarat sangat dekat dengan Shanghai, kata JTWC.
Setelah 12 jam, sistem akan bergerak ke pedalaman sambil menghilang dengan cepat.