Darilaut – Tradisi tumbilotohe dan koko’o sahur menandai Ramadan di sejumlah lokasi di Gorontalo.
Tumbilotohe berlangsung di akhir Ramadan, koko’o sejak pertama puasa.
Warga yang tergabung dalam kegiatan koko’o berkeliling di sejumlah kelurahan untuk membangunkan sahur.
Sementara di Kota Gorontalo terdapat beberapa spot tumbilotohe yang ramai dikunjungi warga di akhir Ramadan.
Ciri khas lampu tradisional yang berbahan bakar minyak tanah tampak menawan dipadukan dengan rangkaian lampu listrik.

Seperti di Kelurahan Ipilo Kecamatan Kota Timur telah menjadi pusat kegiatan tumbilotohe dari tahun ke tahun.
Antusias warga untuk melestarikan tradisi secara terun temurun itu, mendapat apresiasi Wakil Wali Kota Gorontalo Ryan F. Kono yang hadir menutup kegiatan festival tumbilotohe ditempat tersebut, Rabu (9/4).
Menurut Ryan tradisi tumbilotohe harus dijaga dan dirawat bersama. ” Ciri khas gorontalo terdapat pada tradisi dan budaya, diantaranya adalah malam tumbilotohe,” ujarnya.
Tradisi tumbilotohe sangat menguntungkan Gorontalo sebagai aset, bahkan menjadi tujuan wisata religi.
Komentar tentang post