Jakarta – Sebanyak 57 orang dinyatakan hilang pascabencana tsunami di Selat Sunda, Sabtu (22/12) malam. Data sementara yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Senin (24/12) pagi tsunami di Selat Sunda tercatat sebanyak 281 orang meninggal dunia.
Korban yang mengalami luka-luka sebanyak 1.016 dan yang mengungsi 11.687 orang. Kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah rusak, 69 unit hotel-vila rusak, 60 warung-toko rusak, dan 420 perahu-kapal rusak.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, korban dan kerusakan ini terdapat di lima kabupaten terdampak, yaitu Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran. Daerah pesisir Kabupaten Pandeglang yang paling banyak jumlah korban dan kerusakan.
Di Pandeglang tercatat korban meninggal dunia 207 orang, luka-luka 755 orang dan 7 orang hilang. Sebanyak 11.453 orang mengungsi.
Kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah, 69 hotel dan vila, 60 warung makan dan toko, 350 perahu/kapal dan 71 unit kendaraan.
Daerah pesisir yang banyak mengalami kerusakan di sepanjang pantai dari Pantai Carita, Pantai Panimbang, Pantai Teluk Lada, Sumur dan Tanjung Lesung. 10 kecamatan di Pandeglang terdampak dari terjangan tsunami.
Korban paling banyak ditemukan di Hotel Mutiara Carita Cottage, Hotel Tanjung Lesung dan Kampung Sambolo.
Komentar tentang post