Darilaut – Udara yang terasa panas dan gerah biasanya akan memasuki musim kemarau. Karena itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofsika (BMKG) mengimbau agar masyarakat tidak panik dengan suasana gerah tersebut.
Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Herizal mengatakan, masyarakat perlu menjaga kesehatan dan stamina sehingga tidak terjadi dehidrasi dan iritasi kulit. Banyak minum dan makan buah segar sangat dianjurkan, termasuk memakai tabir surya sehingga tidak terpapar langsung sinar matahari yang berlebih dan lebih banyak berdiam dirumah pada saat pemberlakuan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).
“Terus ikuti pembaharuan informasi BMKG terkait perkembangan musim, informasi prediksi cuaca dan iklim, indeks kualitas udara dan kadar sinar ultraviolet matahari yang baik dan merusak bagi tubuh kita,” kata Herizal, Selasa (26/5) .
Herizal mengatakan, suasana gerah secara meteorologis disebabkan suhu udara yang panas disertai dengan kelembapan udara yang tinggi. Kelembapan udara yang tinggi menyatakan jumlah uap air yang terkandung pada udara.
Semakin banyak uap air yang dikandung dalam udara, maka akan semakin lembap udara tersebut. Apabila suhu meningkat akibat pemanasan matahari langsung karena berkurangnya tutupan awan, suasana akan lebih terasa gerah.
Komentar tentang post