Darilaut – Upwelling yang terjadi di selatan barat daya Taiwan atau Laut Cina Selatan telah melemahkan topan super (super typhoon) Krathon, pada Rabu (2/10) malam hingga Kamis (3/10) pagi.
Krathon dengan kekuatan topan super melemah menjadi topan sangat parah, topan parah dan topan saat mendekati pendaratan di antara Kaohsiung dan Tainan di barat daya Taiwan, Kamis pagi ini.
Dalam dua hari, lintasan Krathon tidak menentu dan bergerak lambat di Laut Cina Selatan. Pergerakan yang perlahan tersebut ditambah dengan adanya upwelling atau penaikan air yang menyebabkan pelemahan sistem ini sebelum mendarat.
Upwelling terjadi karena air dari lapisan dalam naik ke permukaan. Dalam ilmu oseanografi, peristiwa upwelling berhubungan dengan air yang berada di lapisan dalam yang kaya akan unsur hara terangkat ke atas hingga menyuburkan lapisan permukaan.
Biasanya, perairan yang mengalami peristiwa upwelling akan menyebabkan produktivitas meningkat.
Ciri lain upwelling dengan adanya suhu yang dingin dan kandungan hara yang tinggi di lapisan permukaan, yang bersumber dari air lapisan dalam yang naik ke atas.
Menurut Pusat Peringatan Siklon Tropis Bersama – Joint Typhoon Warning Center (JTWC) topan Krathon secara bertahap melemah karena naiknya air dingin dalam 12 jam pertama.