Jakarta – Sebanyak 8 warga di Sumatera Barat dilarikan ke rumah sakit setempat setelah terkena sengatan ubur-ubur Bluebottle. Selama Oktober ini warga yang tersengat ubur bluebottle terdiri dari 6 orang anak dan 2 orang dewasa yang berprofesi sebagai nelayan.
Fenomena ubur-ubur bluebottle ini dimulai dari Pantai Tiku di Kabupaten Agam, Pantai Ampalu dan Pantai Gandoriah di Kota Pariaman, serta Pantai Pasir Jambak di Kota Padang.
Sebelumnya, Desember 2018, ubur-ubur bluebottle dilaporkan telah menyerang ribuan pengunjung di sejumlah pantai di Australia. Surf Life Saving Queensland mencatat sebanyak 13.243 sengatan bluebottle yang dialami pengunjung, terutama di pantai populer di Gold Coast dan Sunshine Coast.
Mereka yang terkena sengatan telah dirawat tim penyelamat dan penjaga pantai di seluruh Queensland. Di Victoria, warga yang berkunjung ke pantai diingatkan untuk menghindari ubur-ubur bluebottle melalui papan pengumuman.
Kemunculan ubur-ubur bluebottle di Sumatera Barat telah ditindaklanjuti Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan mengirimkan tim untuk melakukan penelitian. Tim ini terdiri dari Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang dan Loka Riset Sumber Daya Dan Kerentanan Pesisir (LRSDKP) Bungus.
Tim mengumpulkan bahan dan keterangan di sepanjang Pantai Kota Padang dan Pariaman. Kegiatan yang dilakukan, antara lain, pemeriksanaan kualitas air di Pantai Pasir Jambak, bertemu dengan nelayan di Pantai Katapiang, Pantai Karang Aur, Pantai Sunur, Pantai Gandorian dan Pantai Ampalu, serta berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Pariaman.
Komentar tentang post