Darilaut – Warga yang terdampak banjir dan longsor di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara, membutuhkan air bersih. Saat ini, distribusi air terganggu setelah jaringan pipa air PDAM sebagian besar menglamai kerusakan.
Di sisi lain, keterbatasan mobil tangki air menghambat pendistribusian kepada warga terdampak.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan pemerintah daerah dan unsur-unsur terkait telah membentuk pos komando (posko) untuk melakukan respons darurat.
Posko telah menyalurkan makanan siap saji, air bersih dan bahan makanan kepada warga terdampak. Posko mengidentifikasi 3 kecamatan terisolir sehingga pendistribusian bantuan logistik dilakukan melalui jalur perairan.
3 kecamatan tersebut yakni Helumo, Tomini dan Posigadan. Adapun kebutuhan yang diperlukan warga terdampak, antara lain makanan siap saji, perlengkapan dapur, kasur/tikar, selimut, tenda pengungsi, serta paket sandang.
Posko juga telah menurunkan ekskavator untuk membersihkan lumpur maupun material longsor pada ruas jalan penghubung antara Kabupaten Bolaang Mongondow dengan Bolaang Mongondow Selatan.
Titik longsor terpantau di ruas jalan Doloduo – Molibagu, jalan Onggunoi – Pinolosian, jalan Molibagu-Momalia longsor (desa Pinolantungan), jalan Desa Tabilaa dan jalan Molibagu (belakang kuburan Molibagu) dengan kondisi gorong-gorong ambruk sekitar 3 meter.
Komentar tentang post