Darilaut – 10 orang korban banjir bandang dan longsor di Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara, masih dalam pencarian.
Tim gabungan pencarian dan pertolongan atau Search and Rescue (SAR) mengerahkan anjing pelacak dan penyelam untuk membantu operasi SAR tersebut.
Operasi SAR terhadap 10 warga yang masih dinyatakan hilang setelah peristiwa banjir bandang dan tanah longsor di Humbang Hasundutan terus dilanjutkan.
Dalam operasi SAR itu, posko induk yang berada di bawah komando Basarnas telah membagi tiga sektor wilayah pencarian.
Sektor pertama adalah di wilayah perairan Danau Toba, sektor kedua di sisi kiri jalan ke arah pesisir Danau Toba dan yang ketiga sisi kanan jalan menuju ke hulu.
Selain mengerahkan 14 alat berat, penyisiran SAR darat sektor satu dan dua juga melibatkan anjing pelacak dari unit K-9 SAR Direktorat Samapta Polda Sumatera Utara.
Anjing pelacak jenis Labrador Retriver ini sudah diperbantukan sejak hari pertama setelah kejadian, pada Sabtu (2/12).
Selama tiga hari, anjing bernama Trusco itu terus menyisir tiap sisi di sektor dua maupun tiga, baik di wilayah kanan maupun kiri jalan ke arah pesisir Danau Toba. Termasuk jika ada laporan kehilangan dari salah satu kerabat yang masih dinyatakan hilang.
Kendala yang dialami dalam operasi SAR menggunakan anjing pelacak ini adalah banyaknya bebatuan besar yang kemudian dapat mengurangi kemampuan satwa pendeteksi ini dalam mengendus keberadaan jasad seseorang.