INILAH cuplikan kisah nyata tentang tsunami yang terjadi di Ambon dan sekitarnya. Kalender menunjukkan tanggal 17 Februari 1674. Kejadian gempabumi disusul tsunami ini tercatat sebagai laporan tertulis tertua di Indonesia.
Naskah ini ditulis ilmuwan besar Rumphius atau Georgius Everhadus Rumphius (1627- 1702).
Pada 17 Februari, orang-orang China merayakan Imlek, tahun baru, hari besar Tionghoa di Ambon.
Tiba-tiba, bumi bergerak bagai berayun-ayun. Lonceng gereja berdentang sendiri. Rumah-rumah runtuh.
Di kawasan perbukitan terjadi longsor, tanah merekah lebar, jembatan runtuh dan banjir dimana-mana.
Gempa sangat dahsyat mengguncang Ambon dan sekitarnya. Di laut gelombang raksasa menyapu pemukiman pesisir.
Rumphius mencatat, gempa disertai tsunami itu merenggut korban meninggal sebanyak 2.200 orang.
Dalam naskah yang diterbitkan tahun 1675, Rumphius memberi judul “Waerachtigh Verhael van der Schierlijke Aerdbevinge” atau Kisah Nyata tentang Gempa Bumi yang Dahsyat.
Komentar tentang post