Jakarta – Ahli tsunami Institut Teknologi Bandung (ITB), Mohammad Bagus Adityawan, PhD mengatakan, ketika tsunami terjadi dan menghantam daratan, masyarakat perlu sadar bahwa gelombang air tersebut akan menarik kembali ke arah laut dengan lebih kuat.
“Sehingga perlu diantisipasi juga tarikan ke laut oleh warga pesisir jika hal yang sama terjadi,” kata Bagus Adityawan seperti dikutip Itb.ac.id.
Dampak tsunami lainnya yang perlu mendapat perhatian, kata bagus, seperti di fungai sekitarnya. Tsunami yang menerobos ke sungai, seperti masuk jalan tol. Berhenti setelah berkilo-kilo meter jauhnya.
Jika terjadi tsunami kembali, perlu dilakukan perhitungan seberapa jauh dampak tsunami berpengaruh pada sungai di sekitarnya, atau bahkan zonasi serta perlindungan terhadap tsunami itu sendiri.
Menurut Bagus, ada baiknya, diberlakukan aturan izin pembangunan lahan maksimal 100 meter dari pantai, sehingga dapat mengurangi risiko korban. Indonesia sudah sepatutnya belajar dari Jepang perihal tsunami.
Jepang melakukan multi defense, yaitu pembuatan tanggul secara berlapis. Seperti tanggul di pinggir pantai, kemudian jalan raya yang turut didesain sedemikian rupa agar dapat menjadi benteng pertahanan air.
“Karena tujuan dari ikhtiar ini tentu bermuara pada minimalisasi dampak kerusakan dan korban. Karena bencana alam tak bisa ditahan, hal tersebut tak mungkin dihilangkan dan sudah ketentuan dari Tuhan,” kata dosen yang meraih gelar doktoral di Universitas Tohoku Jepang ini.*
Komentar tentang post