Darilaut – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menggelar diskusi publik bertajuk “The Role of Civil Society in Building a Democratic Digital Ecosystem” bekerja sama dengan Koalisi Damai, UNESCO, dan Uni Eropa melalui proyek Social Media 4 Peace. Acara yang berlangsung di Hotel Ascott Sudirman, Jakarta Selatan ini membahas peran masyarakat sipil dalam memperkuat ekosistem digital yang demokratis dan inklusif berbasis hak asasi manusia (HAM).
Diskusi menghadirkan tiga narasumber, yaitu Peneliti LP3ES Bangkit A. Wiryawan, Ketua Komnas Perempuan Maria Ulfah Anshor, dan perwakilan AMSI Gaib Maruto Sigit.
Dalam sambutannya, Ketua AMSI Wahyu Dhyatmika menyampaikan keprihatinannya atas menurunnya perlindungan terhadap kebebasan berekspresi di ruang digital, terutama bagi generasi muda dan aktivis.
“Diskusi ini bertujuan menghasilkan rencana aksi konkret agar tata kelola ruang digital di Indonesia berorientasi pada HAM, bukan semata pada pendekatan keamanan,” ujar Wahyu.
Wahyu menegaskan pentingnya mendorong inklusivitas dan penghormatan terhadap hak asasi manusia dalam setiap kebijakan digital.
Communication and Information Specialist UNESCO, Ana Lomtadze, menambahkan bahwa meski platform digital membuka banyak peluang, ia juga membawa risiko terhadap kebebasan berekspresi dan demokrasi.