Darilaut – Berdasarkan analisis data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofsika (BMKG), sejak 1866, dapat disimpulkan bahwa perubahan iklim telah terjadi di wilayah Indonesia. Hal ini ditandai dengan adanya kenaikan suhu yang mencapai 2.12° dalam periode 100 tahun.
Selain itu, meningkatnya frekuensi kejadian dan intensitas curah hujan ektsrem dalam 30 tahun terakhir. Makin menghangatnya suhu muka air laut yang dapat memicu makin sering atau menguatnya kejadian badai tropis di wilayah selatan Indonesia (Samudera Hindia) atau di wilayah utara Indonesia (Samudera Pasifik bagian barat).
Menurut Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal, fenomena ini merupakan indikasi dari proses perubahan iklim yang sedang terjadi dan perlu untuk lebih diantisipasi ataupun dimitigasi.
Hal ini mengingat peningkatan frekuensi dan intensitas kejadian ekstrem menimbulkan dampak makin parah dalam kehidupan manusia. Antara lain, makin seringnya terjadi bencana hidrometeorologi, baik berupa banjir, banjir bandang, longsor, kekeringan dan meningkatnya tingkat kemudahan lahan dan hutan untuk terbakar.
Namun fenomena suhu udara tinggi yang terjadi saat ini tampaknya lebih dikontrol oleh pengaruh posisi gerak semu matahari dan mulai bertiupnya angin monsun kering dari benua Autralia.
Komentar tentang post