redaksi@darilaut.id
Rabu, 27 Januari 2021
26 °c
Jakarta
27 ° Sab
27 ° Ming
27 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Home Berita

Tim Universitas Indonesia Kembangkan Aplikasi untuk Mitigasi Banjir

30 Desember 2020
Kategori : Berita
Aplikasi Flood di ponsel untuk mitigasi bencana banjir di DKI Jakarta. FOTO: UI.AC.ID

Aplikasi Flood di ponsel untuk mitigasi bencana banjir di DKI Jakarta. FOTO: UI.AC.ID

Darilaut – Tim dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) telah mengembangkan aplikasi banjir dengan nama “Flood”. Aplikasi ini dirancang untuk membantu masyarakat dalam mempersiapkan diri ketika terjadi bencana banjir.

Aplikasi dapat menjadi salah satu sarana mitigasi bencana yang mudah diakses hanya melalui genggaman ponsel.

Bagi masyarakat pengguna aplikasi, tersedia fitur-fitur preventif seperti ramalan cuaca dan peta potensi banjir, serta fitur-fitur mitigasi bencana banjir seperti formulir kebutuhan. Selain itu, database informasi bencana, pesan bantuan, dan fitur pertolongan pertama darurat seperti panggilan darurat dan pengiriman lokasi.

Aplikasi ini dirancang oleh tim Akademisi Laboratorium Pengembangan Produk dan Inovasi (Prodev) Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik UI diketuai oleh Dr Ing Amalia Suzianti. Tim lainnya terdiri dari Clinton Samuel, Fira Atiqah, Aysha Salsabilla Herfinanda, dan Devin Hanif.

Tim terinspirasi untuk menciptakan aplikasi ini karena kurangnya ketersediaan layanan yang fokus pada penanganan bencana banjir.

Aplikasi ini akan memudahkan bagi tim SAR atau relawan dalam menjalankan tugas untuk memberikan bantuan kepada korban bencana. Beberapa fitur juga telah disediakan seperti database korban, peta visualisasi bencana banjir, serta bantuan relawan.

“Aplikasi ini terbagi ke dalam dua peran utama sesuai user yang ada. Fitur-fitur aplikasi yang tersedia dipisah berdasarkan kebutuhan masing-masing peran, yaitu fitur bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan dan fitur bagi relawan/Tim SAR sebagai pihak berwajib penyedia bantuan,” kata Amalia, seperti dikutip dari Ui.ac.id, Senin (28/12).

Menurut Amalia, aplikasi ini tidak hanya menyediakan sarana untuk melaporkan bencana saja. Tapi juga dapat digunakan untuk menyalurkan bantuan secara lebih optimal dan tepat sasaran dengan tersedianya database korban dan kebutuhan yang diperlukan oleh korban banjir.

Selain itu, aplikasi Flood dapat berfungsi sebagai penyedia informasi terkait ramalan cuaca dan potensi banjir, serta menjadi kanal bantuan bagi para korban banjir agar mudah untuk dicari.

Dengan acuan aplikasi mitigasi banjir yang telah diluncurkan oleh pemerintah maupun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), aplikasi “Flood” menawarkan kemudahan alur penggunaan, serta waktu yang efektif untuk mengakses berbagai macam fitur yang terdapat pada aplikasi tersebut.

Di awal November 2020, kata Amalia, tim Laboratorium Pengembangan Produk dan Inovasi UI telah melakukan pengujian dari prototipe aplikasi Flood dengan melibatkan narasumber di area Jabodetabek yang pernah menjadi korban banjir.

Pengujian dilakukan untuk mengukur kemudahan penggunaan aplikasi, kepuasan pengguna terhadap fitur-fitur yang tersedia dan juga masukan dari pengguna terkait fitur yang ingin diubah atau ditambahkan.

Karena kondisi pandemi yang belum reda, tahapan pengujian dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom untuk menghindari tatap muka secara langsung.

Kegiatan ini dapat terlaksana atas dukungan hibah dari Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM UI). Sebagai bagian dari program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat (pengmas), pengembangan aplikasi Flood diharapkan dapat menjadi media penyambung dan pembantu masyarakat yang terdampak banjir dengan pihak dari relawan dan tim SAR.

Dengan dikembangkannya aplikasi ini, diharapkan dapat digunakan oleh masyarakat di Jabodetabek secara luas dan dapat berguna ketika banjir kembali terjadi di masa yang akan datang.

Tags: BanjirDKI JakartaMitigasi BencanaUniversitas Indonesia
BagikanTweetBagikanKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Burung AIR. FOTO: KSDAE
Berita

Pemantauan Burung-burung Air di Kutai

27 Januari 2021
Sejumlah relawan bersama tim SAR DMC Dompet Dhuafa melakukan pencarian dengan cara menyisir korban yang tertimpa material puing-puing akibat gempa Jumat (15/1) di Majene, Sulawesi Barat. FOTO: DMC DOMPET DHUAFA
Berita

BNPB: Kerugian Gempa Mamuju-Majene Rp 829,1 Miliar

27 Januari 2021
Buaya. FOTO: KSDAE
Berita

Penyelamatan Buaya di Tengah Kepungan Banjir

27 Januari 2021
Next Post
Banjir melanda 5 kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. FOTO: BPBD Serdang Bedagai/BNPB

Tahun 2020, Peristiwa Hidrometeorologi Mendominasi Bencana di Indonesia

Lahan pertanian di Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.  Dampak positif La Nina bagi para petani di wilayah yang selalu kering dan kekurangan air bisa melakukan pemanenan air. FOTO: DARILAUT.ID

Sisi Positif La Nina

Komentar tentang post

Bandung, Indonesia
Rabu, Januari 27, 2021
Mostly Cloudy
23 ° c
72%
11mh
-%
27 c 18 c
Rab
26 c 17 c
Kam
27 c 17 c
Jum
25 c 16 c
Sab

TERBARU

Pemantauan Burung-burung Air di Kutai

BNPB: Kerugian Gempa Mamuju-Majene Rp 829,1 Miliar

Penyelamatan Buaya di Tengah Kepungan Banjir

Tim Gabungan Gagalkan Penyelundupan Ribuan Burung

Dampak Banjir di Kota Manado

Solusi Daur Ulang Sampah Medis

REKOMENDASI

Hari Ini, Politeknik Negeri Manado Gelar Wisuda Bawah Laut

Dampak Banjir di Kota Manado

11 ABK di Istanbul Tiba di Indonesia

Banjir, Puting Beliung dan Longsor Mendominasi Bencana di Indonesia

Pelabuhan Belawan Punya Aplikasi Penyandaran Kapal

Pemerintah Diminta Mengusut Awak Kapal Perikanan Indonesia yang Meninggal di Pakistan

TERPOPULER

  • Ikan

    Ini Potensi di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan

    13 bagikan
    Bagikan 13 Tweet 0
  • Ingin Tahu Sebaran Ikan Tuna dan Cakalang di Indonesia, Ini Lokasinya

    241 bagikan
    Bagikan 241 Tweet 0
  • Enam Aplikasi Digital Nelayan Indonesia

    53 bagikan
    Bagikan 53 Tweet 0
  • OJK Beri Penghargaan Kepada Presdir OVO dan CEO Bareksa Karaniya Dharmasaputra

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • KLHK Jelaskan Soal Banjir di Kalimantan Selatan

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Apa Itu Nilai Tukar Nelayan

    193 bagikan
    Bagikan 193 Tweet 0
  • Indonesia Hasilkan Sampah 175 Ribu Ton Sehari

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2021 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi

© 2018 - 2021 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk
Go to mobile version