Darilaut – Tim dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) telah mengembangkan aplikasi banjir dengan nama “Flood”. Aplikasi ini dirancang untuk membantu masyarakat dalam mempersiapkan diri ketika terjadi bencana banjir.
Aplikasi dapat menjadi salah satu sarana mitigasi bencana yang mudah diakses hanya melalui genggaman ponsel.
Bagi masyarakat pengguna aplikasi, tersedia fitur-fitur preventif seperti ramalan cuaca dan peta potensi banjir, serta fitur-fitur mitigasi bencana banjir seperti formulir kebutuhan. Selain itu, database informasi bencana, pesan bantuan, dan fitur pertolongan pertama darurat seperti panggilan darurat dan pengiriman lokasi.
Aplikasi ini dirancang oleh tim Akademisi Laboratorium Pengembangan Produk dan Inovasi (Prodev) Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik UI diketuai oleh Dr Ing Amalia Suzianti. Tim lainnya terdiri dari Clinton Samuel, Fira Atiqah, Aysha Salsabilla Herfinanda, dan Devin Hanif.
Tim terinspirasi untuk menciptakan aplikasi ini karena kurangnya ketersediaan layanan yang fokus pada penanganan bencana banjir.
Aplikasi ini akan memudahkan bagi tim SAR atau relawan dalam menjalankan tugas untuk memberikan bantuan kepada korban bencana. Beberapa fitur juga telah disediakan seperti database korban, peta visualisasi bencana banjir, serta bantuan relawan.
“Aplikasi ini terbagi ke dalam dua peran utama sesuai user yang ada. Fitur-fitur aplikasi yang tersedia dipisah berdasarkan kebutuhan masing-masing peran, yaitu fitur bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan dan fitur bagi relawan/Tim SAR sebagai pihak berwajib penyedia bantuan,” kata Amalia, seperti dikutip dari Ui.ac.id, Senin (28/12).
Menurut Amalia, aplikasi ini tidak hanya menyediakan sarana untuk melaporkan bencana saja. Tapi juga dapat digunakan untuk menyalurkan bantuan secara lebih optimal dan tepat sasaran dengan tersedianya database korban dan kebutuhan yang diperlukan oleh korban banjir.
Selain itu, aplikasi Flood dapat berfungsi sebagai penyedia informasi terkait ramalan cuaca dan potensi banjir, serta menjadi kanal bantuan bagi para korban banjir agar mudah untuk dicari.
Dengan acuan aplikasi mitigasi banjir yang telah diluncurkan oleh pemerintah maupun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), aplikasi “Flood” menawarkan kemudahan alur penggunaan, serta waktu yang efektif untuk mengakses berbagai macam fitur yang terdapat pada aplikasi tersebut.
Di awal November 2020, kata Amalia, tim Laboratorium Pengembangan Produk dan Inovasi UI telah melakukan pengujian dari prototipe aplikasi Flood dengan melibatkan narasumber di area Jabodetabek yang pernah menjadi korban banjir.
Pengujian dilakukan untuk mengukur kemudahan penggunaan aplikasi, kepuasan pengguna terhadap fitur-fitur yang tersedia dan juga masukan dari pengguna terkait fitur yang ingin diubah atau ditambahkan.
Karena kondisi pandemi yang belum reda, tahapan pengujian dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom untuk menghindari tatap muka secara langsung.
Kegiatan ini dapat terlaksana atas dukungan hibah dari Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM UI). Sebagai bagian dari program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat (pengmas), pengembangan aplikasi Flood diharapkan dapat menjadi media penyambung dan pembantu masyarakat yang terdampak banjir dengan pihak dari relawan dan tim SAR.
Dengan dikembangkannya aplikasi ini, diharapkan dapat digunakan oleh masyarakat di Jabodetabek secara luas dan dapat berguna ketika banjir kembali terjadi di masa yang akan datang.
Komentar tentang post