Arif menyampaikan apresiasi mendalam kepada Laksana Tri Handoko atas kerja keras dan dedikasi dalam membangun BRIN sejak lembaga ini berdiri.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Handoko dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kerja keras dalam membangun BRIN ini. Tepuk tangan buat Pak Handoko,” ujar Arif.
Arif menjelaskan, proses pengembangan organisasi besar seperti BRIN harus melalui dua tahapan penting, yakni institutional building dan institutional development.
Kepemimpinan Laksana Tri Handoko selama empat tahun terakhir telah berhasil melewati tahap awal yang krusial, yaitu membangun struktur, kultur, dan nilai-nilai dasar organisasi.
“Proses institutional building itu bukan pekerjaan mudah. Pak Handoko telah berhasil membangun struktur, kultur, dan value BRIN. Kini kita harus melangkah ke tahap berikutnya, yaitu bagaimana menginternalisasi fungsi, misi, dan norma agar BRIN semakin kokoh,” ungkap Arif.
Arif mengatakan bahwa membangun lembaga sebesar BRIN yang merupakan integrasi dari berbagai lembaga riset nasional — seperti BPPT, BATAN, LAPAN, LIPI, dan lembaga Eijkman — bukanlah proses singkat. Namun, menurutnya, fondasi yang telah dibangun harus menjadi pijakan kuat untuk melangkah ke fase pengembangan institusi yang lebih matang.




