Darilaut – Bandar udara (bandara) Djalaluddin Gorontalo mulai beroperasi kembali dengan normal, pada Kamis (2/5) pukul 05.00 Wita. Penutupan bandara berlangsung sejak Selasa (30/4) hingga Kamis (1/5) pagi ini.
Sebelumnya, operasional bandara Djalaluddin ditutup sementara karena emisi abu vulkani Gunung api Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara.
Sementara Bandara Sam Ratulangi Manado, masih ditutup hingga Kamis pukul 12.00 Wita.
Bandara Sam Ratulangi melalui akun media sosial Instagram menjelaskan penutupan bandara hingga Kamis siang. Hal ini berdasarkan hasil pengamatan aktivitas abu vulkanik Gunung Ruang dan Notam: A1160/24 NOTAMR A1148/24 A1041/24.
Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, meletus, Selasa (30/4) pukul 01.15 Wita. Tinggi kolom erupsi mencapai 2.000 meter dari atas puncak Gunung Ruang Ruang disertai dengan suara gemuruh dan gempa terasa menerus, serta lontaran batu dan kerikil.
Gunung yang berada di Pulau Ruang Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, tersebut kembali naik Level IV (Awas).
Sebanyak delapan bandara di Sulawesi Utara dan Gorontalo ditutup karena letusan Gunung Ruang.
Bandara yang ditutup sementara Sam Ratulangi Manado, bandara Melonguane, bandara Naha, bandara Siau, bandara Bolaang Mongondow, bandara Miangas, bandara Djalaluddin Gorontalo dan bandara Pohuwato.