Darilaut – Hujan deras mengguyur sebagian wilayah China tengah dan selatan yang dilanda banjir bandang dan tanah longsor pekan ini. Ratusan ribu orang yang terdampak banjir mengungsi.
Cuaca ekstrem yang merusak telah menyebabkan sedikitnya 17 orang meninggal dunia. Ahli meteorologi AccuWeather memperingatkan bahwa banjir masih jauh dari selesai.
Provinsi Hunan di China dan wilayah Guangxi dan Guandong selatan telah menjadi beberapa lokasi yang paling parah terkena dampak selama beberapa hari terakhir.
Mengutip AccuWeather situs pelaporan cuaca di daerah telah mengamati 8-16 inci (205-405 mm) hujan lokal dengan jumlah yang lebih tinggi sejak 5 Juni. Kantor berita lokal melaporkan bahwa jumlah curah hujan ini berada pada tingkat bersejarah untuk beberapa stasiun.
Di Hunan saja, sekitar 1,8 juta penduduk telah terkena dampak banjir, dengan hampir 300.000 terpaksa mengungsi ke tempat yang aman, menurut The Associated Press (AP). Lebih dari 2.700 rumah mengalami kerusakan.
Lereng bukit runtuh di Kota Beiliu, yang terletak sekitar 250 mil sebelah barat Hong Kong di Provinsi Guangxi. AP melaporkan upaya penyelamatan sedang dilakukan untuk mencari korban.
Satu orang yang selamat ditarik dari tanah longsor, tetapi beberapa orang telah dipastikan tewas dan lainnya hilang.
Komentar tentang post