Darilaut – Banjir yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia berangsung surut. Di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) banjir berangsur surut, Senin (8/11).
Pantauan sejumlah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan wilayah DKI Jakarta, seperti Kota Jakarta Timur, banjir berangsur surut. Sedangkan di Jakarta Selatan, kawasan Pesanggrahan, Mampang dan Cipulir, masih terpantau ada genangan.
Namun kawasan di Kota dan Kabupaten Bekasi masih teridentifikasi genangan di beberapa titik. Kota Bekasi yang masih terdampak berada di Perumahan Pondok Timur Indah, dengan tinggi muka air berkisar 10-20 cm.
Informasi dari BPBD terdampak menyebutkan masih ada warga yang mengungsi, seperti di Kota Jakarta Timur berjumlah 52 KK atau 164 jiwa dan Kota Jakarta Selatan 4 KK atau 97 jiwa.
Sementara itu, banjir yang sempat menggenangi Kota dan Kabupaten Bogor serta Kota Depok telah surut. Dua wilayah administrasi di bawah Provinsi Banten, yaitu Tangerang dan Tangerang Selatan, banjir surut dan aktivitas masyarakat kembali normal.
Di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, hujan dengan intensitas tinggi memicu debit air Sungai Buoyo, Oliyodu, Marisa dan Moloupo meluap pada Sabtu (6/11). Kondisi tersebut menyebabkan sejumlah rumah warga di empat kecamatan terendam banjir.
Empat kecamatan terdampak banjir yang merendam 1.262 unit rumah, antara lain Kecamatan Tabongo di Desa Limehe Timur dan Limehe Barat dengan 684 jiwa terdampak; Kecamatan Dungaliyo di Desa Dungaliyo dengan 480 jiwa terdampak; Kecamatan Limboto Barat di Desa Yosonegoro dan Tunggulo dengan 1.239 jiwa terdampak dan; Kecamatan Limboto di Kelurahan Tenilo dengan 1.231 jiwa terdampak.
Hari ke empat pasca banjir bandang yang menerjang Kota Batu pada Kami (4/11) lalu, BPBD setempat melaporkan lima warga yang sempat mengungsi di Gedung Kesenian Bulukerto telah kembali ke rumah.
Sementara 13 korban hilang telah berhasil ditemukan, 7 orang meninggal dunia dan 6 orang selamat.
Banjir bandang di Kota Batu, tak hanya dipicu oleh faktor cuaca. Hasil survey udara yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Walikota Batu dan jajaran Forkompimda pada Sabtu (6/11), didapatkan beberapa data visual yang menunjukkan adanya titik-titik longsor di sepanjang tebing alur lembah sungai di wilayah hulu.
Pengamatan visual dari heli yang terbang rendah menemukan adanya enam alur lembah sungai yang setiap sisinya sangat terjal, tidak dilindungi oleh vegetasi yang rapat dan memiliki akar yang kuat.
Ketika hujan turun dengan intensitas tinggi, kondisi tersebut akan memicu terjadinya longsoran-longsoran yang kemudian terkumpul dan membentuk bendungan alam yang menutup alur air.
Longsoran ini tidak hanya menutup alur alir dengan material tanah longsoran, tetapi juga dengan pohon-pohon yang tumbang terbawa material longsor.
Tingginya intensitas hujan menyebabkan banjir bandang di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada Sabtu (6/11). Bencana banjir tersebut terjadi Desa Bojonghaleuang di Kecamatan Saguling.
Untuk percepatan penanganan pascabanjir BPBD Bandung Barat berkoordinasi dengan aparat desa dan kecamatan setempat terkait penanganan lebih lanjut dan melakukan pembersihan lumpur dan sisa material lainnya.
Banjir yang sempat melanda satu desa di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, telah surut. BPBD melaporkan pihaknya dibantu Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Karawang dan warga setempat melakukan pembersihan material atau sampah yang terbawa banjir.
BPBD setempat menginformasikan desa yang terdampak banjir berada di Desa Tegalwaru, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Banjir saat itu melanda 262 KK atau 770 jiwa, yang tinggi muka airnya berkisar 20 hingga 50 cm.
Banjir yang merendam empat Kecamatan di Kabupaten Aceh Tenggara pada Sabtu (6/11) berangsur surut. Banjir tersebut terjadi dipicuoleh hujan intensitas tinggi sehingga debit air Sungai Kali Air naik dan meluap.
BPBD Kabupaten Aceh Tenggara melaporkan sebanyak 187 rumah warga terendam banjir. Rumah tersebut tersebar di delapan desa yaitu Desa Salim Pinim dan Desa Jambur Damar di Kecamatan Tanoh Alas, Desa Titimas, Desa Titi Harapan, Desa Alas Meshikat dan Desa Tuhi Jongkat di Kecamatan Babul Rahmah. Selanjutnya di Desa Lawe Kinga, Kecamatan Lawe Bulan, dan Desa Lawe Pasaran Terutung Medara di Kecamatan Lawe Sumur.
Banjir masih terjadi di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, hingga Sabtu (6/11). BPBD Kabupaten Sintang melaporkan ketinggian muka air berkisar 1 hingga 3 meter.
Sebanyak 12 kecamatan terdampak banjir yang sudah terjadi sejak Kamis pagi (21/10) atau sekitar lima pekan lalu. Banjir saat itu dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi sehingga debit air Kapuas dan Melawi meluap.
Pemerintah daerah telah melakukan upaya penanganan darurat sejak awal banjir ini terjadi. BPBD Kabupaten Sintang bersama tim gabungan telah mendirikan pos pengungsian dan mendistribusikan bantuan makanan. Pos komando yang telah dibentuk oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang juga mengoperasikan dapur umum maupun pos kesehatan.
Sementara itu, BNPB telah berada di lapangan untuk melakukan kaji cepat di lapangan, salah satunya peninjauan lokasi banjir di beberapa titik utama di Kabupaten Sintang. Selain kaji cepat, BNPB berkoordinasi dengan BPBD terkait dengan pertolongan, evakuasi maupun operasional dapur umum.
Tim BNPB melaporkan beberapa tantangan yang dihadapi dalam proses penanganan darurat, seperti belum tersedianya peta genangan banjir, terbatasnya perahu karet untuk evakuasi, dan akses jalan yang tergenang banjir.
Komentar tentang post