Darilaut – Badai Tropis Yagi yang meningkat menjadi topan telah menewaskan 15 orang di Filipina. Yagi dengan nama lokal Filipina “Enteng” sedang bergerak di Laut Cina Selatan, Rabu (4/9).
Melansir kantor berita Filipina, PNA, Direktur Layanan Operasi Kantor Pertahanan Sipil (OCD) Cesar Idio mengatakan provinsi Rizal memiliki jumlah kematian tertinggi, yakni delapan orang. Kemudian, Kota Cebu, Samar Utara, dan Kota Naga masing-masing mencatat dua kematian, sementara Negros Occidental melaporkan satu kematian.
Selain itu, 21 orang dilaporkan hilang sementara 15 orang juga terluka, kata pejabat OCD kepada Presiden Ferdinand R. Marcos Jr. di kantor Dewan Pengurangan dan Manajemen Risiko Bencana Nasional (NDRRMC) di Camp Aguinaldo.
Idio juga melaporkan bahwa total 1.720.568 individu atau 442.804 keluarga terdampak Enteng, dengan wilayah Bicol sebagai daerah yang paling terdampak, diikuti oleh Luzon Tengah, Visayas Timur, dan Metro Manila.
Enteng juga menyebabkan kerusakan senilai PHP350,85 juta pada sektor pertanian, dengan 13.623 petani terkena dampak dan mencatat volume kehilangan produksi sebesar 14.814 metrik ton di 8.893 hektar area pertanian padi, jagung dan tanaman bernilai tinggi.
Presiden Marcos meyakinkan publik bahwa pemerintah tetap waspada di tengah cuaca buruk.