Di Desa Dulomo, Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo, genangan hingga ke jalan utama dan merendam rumah warga. ”Banjir sudah lima hari,” ujar Rahmat.
Banjir di aliran sungai dan wilayah Danau Limboto dan sekitarnya menggenangi lahan pertanian dan pemukiman di 11 Kecamatan.
Banjir terjadi di Kecamatan Tilango, Kecamatan Telaga Jaya, Kecamatan Telaga Biru, Kecamatan Telaga, Kecamatan Limboto, Kecamatan Biluhu, Kecamatan Dungaliyo, Kecamatan Bongomeme, Kecamatan Tabongo, Kecamatan Batudaa, dan Kecamatan Limboto Barat.
Luapan air Danau Limboto hingga Kota Gorontalo, menggenangi sejumlah pemukiman di Jalan Raja Eyato dan 10 November, hingga Minggu sore.
Meski Sungai Bolango sudah surut, limpasan air danau masih sangat deras ke sungai yang menghubungkan danau dan Sungai Bolango, di Jembatan Potanga.
Limpasan air ini yang masih menggenagi pemukiman di dekat aliran Sungai Bolango.
Di sejumlah Lokasi Kota Gorontalo, pada Rabu dan Kamis pekan lalu, banjir menggenangi ribuan rumah di hampir semua kecamatan. Di antara rumah yang terendam tersebut, ada yang sudah dua atau tiga kali terendam banjir dalam tiga pekan terakhir.
Selama tiga pekan ini, sejak 20 Juni hingga 14 Juli tercatat banjir di Kota Gorontalo sudah lima kali. Begitu pula di sejumlah wilayah di Provinsi Gorontalo lainnya, banjir dan longsor terjadi sejumlah lokasi.