Jakarta – Peneliti senior yang juga Wakil Ketua DPW Iskindo Bangka Belitung (Babel) Dr Sudirman Adibrata, mengatakan tantangan bagi Kepulauan Babel saat ini adalah sebagai daerah pertambangan yang belum ada kepastian tata ruang laut. Bagaimana pengelolaan laut tanpa adanya dasar penataan.
“Bagaimana pula rencana zonasi ini seandainya penentuan dan penggalian rencana zonasi tersebut belum memenuhi kaidah-kaidah pembangunan berkelanjutan dan aspek-aspek lingkungan dengan kajian secara periodik,” kata ahli kerapu sunu ini, dalam acara Rapat Kerja Daerah DPW Iskindo Babel, Kamis (20/6).
Menurut Sudirman, kawasan P3K merupakan daerah yang kaya akan ekosistem. Kawasan ini perlu ditingkatkan dari hanya potensi menjadi kawasan budidaya laut, perikanan tangkap, garam, energi terbaharukan, sumber bahan farmasi dan bioteknologi. Saat ini, yang baru termanfaatkan dari pelayaran dan pertambangan, sedangkan pemanfaatan budidaya hanya 1 persen dari total potensinya.
Sudirman mengatakan, implementasi Kepmen tahun 2017 di mana Komnas Carsiskan menampilkan WPP hanya merepresentasikan status ikan per kawasan. BRKP menampilkan data ikan pelagis per kawasan.
Hal ini tidak merepresentasikan kondisi riil tentang status stok ikan daerah walaupun kemungkinan datanya dari daerah karena Ini menyangkut kebijakan nasional. Untuk itu, perlu mengetahui kondisi stok ikan apakah sudah over fishing atau bagaimana.
Komentar tentang post