Jakarta – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, keselamatan saat terjadi bencana gempabumi tidak hanya bergantung sepenuhnya kepada alat. Tetapi tingkat kewaspadaan kita terhadap sebuah bencana.
Seperti halnya kegiatan Desa tangguh Bencana (Destana) Tsunami. Tujuan kegiatan Destana untuk meningkatkan kewaspadaan, serta siaga mengurangi potensi risiko bencana.
Bertepatan dengan acara penutupan roadshow Destana selama 34 hari di pesisir pulau Jawa yang dikoordinir Badan Nasional Penanggulanagan Bencana (BNPB), BMKG menyerahkan alat Earthquake Early Warning System (Sistem Peringatan Dini gempabumi) kepada pemerintah provinsi Provinsi Banten. Penyerahan ini disaksikan Kepala BNPB Doni Monardo.
Alat tersebut merupakan salah satu terobosan terbaru BMKG dalam memberikan peringatan dini apabila terjadi gempabumi kuat. Sistem ini bekerja memberikan informasi lebih dini sebelum gempakuat tersebut melanda suatu kawasan.
Karena itu, alat ini sangat berguna untuk bertindak lebih cepat melakukakan evakuasi mandiri apabila terjadi gempabumi.
“Saya juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh UPT BMKG di wilayah kegiatan ekspedisi Destana yang telah secara aktif berperan memberikan edukasi gempabumi dan tsunami demi mewujudkan masyarakat yang tangguh hadapi gempabumi dan tsunami,” katanya.
Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan peristiwa Alam merupakan kejadian alam yang terjadi berulang pada periode yang akan datang. Mengenali ancamannya, siapkan strateginya dan tangguh menyelamatkan diri dari bencana.
Doni mengajak agar meningkatkan kesiapsiagaan bencana. Indonesia memiliki 190 ribu kilometer pesisir pantai. Dengan adanya keterbatasan personil dan anggaran, BNPB tidak dapat melakukannya sendiri.
Bencana sebagai urusan bersama, semua komponen harus berperan, seperti pentahelix ( pemerintah, akademisi, masyarakat, lembaga usaha, dan media). “Masyarakat harus mulai sadar, memahami, dan memiliki daya yang lebih kuat agar tangguh menghadapi bencana,” kata Doni saat memperingati Hari Pramuka ke-58 di Kabupaten Serang, Banten.
Kegiatan ini dihadiri 1000 lebih Pramuka dari berbagai daerah bersama relawan penanggulangan bencana.*
Komentar tentang post