Darilaut – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan para operator kapal penyeberangan untuk tidak bandel berlayar saat cuaca buruk.
Hal ini untuk mencegah kecelakaan serta menjamin keselamatan dan keamanan para penumpang kapal penyeberangan.
“Informasi cuaca pelayara selalu kami update kepada Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan. Tolong patuhi jika rekomendasi yang keluar adalah dilarang berlayar. Ini semua demi keselamatan bersama,” kata Dwikorita di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, Bali, Minggu (12/12).
“Kepada kantor syahbandar, kami juga berharap agar tidak menerbitkan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) manakala ada kapal yang memaksa berangkat dengan alasan apapun saat cuaca buruk. Kondisi riil di lapangan, ketinggian gelombang bisa berpotensi lebih tinggi dari prakiraan dan pantauan data satelit,” ujarnya.
Dwikorita mengatakan, saat ini Indonesia tengah memasuki musim penghujan. Oktober lalu, BMKG sendiri telah mengeluarkan peringatan dini La Nina yang mana fenomena ini dapat meningkatkan curah hujan bulanan di wilayah Indonesia pada November-Desember-Januari sampai 70 persen dari kondisi curah hujan normal. Termasuk diantaranya potensi terjadinya gelombang tinggi.
Saat berlayar, kata Dwikorita, situasi cuaca ditengah lautan tidak bisa diprediksi, baik angin maupun gelomban laut. Sehingga, operator kapal dan nelayan sebaiknya menunda untuk berlayar atau melaut hingga kondisi cuaca berangsur membaik.
Komentar tentang post