Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko mengatakan semua survei yang akan dilakukan BRIN, menjadi tanggungjawab dan akan dikoordinasikan, diekseskui serta diolah oleh Deputi Kebijakan Riset dan Inovasi BRIN.
“Ini tantangan baru bagi BRIN, kita juga mengapresiasi BPS yang sangat membantu BRIN,” ujar Handoko.
Dijelaskan Handoko, ini sesuai dengan amanat presiden bahwa seluruh rekomendasi kebijakan, sebagian pelaksanaan survei untuk mendukung rekomendasi kebijakan itu, sebaiknya agar diintegrasikan. Untuk seluruh survei diintegrasikan di BPS. Sedangkan pelaksanaan survei yang spesifik dilakukan oleh BRIN.
“Harapannya, survei dan rekomendasi kebijakan bisa memiliki helicopter view yang lebih baik, serta unit cost bisa jauh lebih efesien, dalam rangka meningkatkan efesiensi dan efektifitas pelaksanaan survei,” katanya.
Tak hanya itu, Handoko mengatakan BRIN juga akan melansir indikator iptek tahunan. Sehingga pihak global bisa mengacu pada data resmi pemerintah. Seperti halnya untuk data global competitiveness index, global innovation index dan sebagainya, yang notabene merupakan data terkait riset dan inovasi.
“Jadi itu akan menjadi tanggung jawab kita melansir data tersebut secara reguler mulai tahun ini,” ujarnya.
Sekretaris BPS, Atqo Mardiyanto berharap melalui penandatangan perjanjian kerja sama ini, BRIN dan BPS akan semakin intens dalam berkolaborasi. Sehingga data yang dihasilkan dapat bermanfaat bagi pembangunan nasional.
Komentar tentang post