Darilaut – Perubahan iklim dapat berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap kesehatan masyarakat.
Guru Besar dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, Prof. dr. Ova Emilia, mengatakan, dampak langsung dapat seperti adanya cuaca ekstrem dan lain sebagainya. Sedangkan dampak tidak langsung contohnya seperti ketika perubahan iklim kemudian memengaruhi vektor-vektor atau penyebab penyakit, contohnya nyamuk.
Dengan adanya perubahan iklim, bisa jadi vektor-vektor atau penyebab tersebut hidup lebih panjang atau berubah perilaku.
Menurut Prof Ova adanya perubahan iklim itu akan memengaruhi vektor-vektor atau penyebab-penyebab penyakit, yang mengakibatkan hidupnya akan lebih panjang atau mungkin berubah perilaku.
Hal ini dapat menimbulkan problem-problem penyakit yang mungkin juga belum pernah kita temukan sebelumnya.
“Sehingga bukan tidak mungkin ke depan akan muncul problem-problem (penyakit baru) seperti yang kita hadapi dalam 2 tahun terakhir, yakni Covid-19,” kata Prof Ova seperti dikutip dari Ugm.ac.id.
Prof Ova berharap bahwa universitas dapat berperan besar untuk mendiseminasikan perilaku-perilaku ‘green’ atau yang berpikir terkait keberlanjutan planet bumi ini.
Universitas juga diharapkan untuk dapat lebih menghasilkan banyak penelitian guna memitigasi bencana perubahan iklim, serta membantu untuk membuat perencanaan dan kebijakan publik yang diperlukan.
Komentar tentang post